Mantan KaBIN Curiga Isu Komunis Skenario Konsultan Asing Sewaan Prabowo

jpnn.com - JAKARTA - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (KaBIN) AM Hendropriyono menepis kecurigaan bahwa komunis akan bangkit lagi di Indonesia jika Joko Widodo menjadi presiden selanjutnya. Hendro justru menuding isu komunis sengaja dihembuskan kubu Prabowo Subianto yang menyewa konsultan politik dari Amerika Serikat (AS).
“Pernyataan itu (kembalinya komunis, red) menunjukkan kemungkinan skenario dari konsultan asingnya untuk menggunakan isu yang sangat sensitif di negara kita,” kata Hendropriyono dalam keterangannya, di Jakarta, Kamis (3/7).
Hal itu disampaikan Hendro seiring mencuatnya isu komunis akhir-akhir ini. Bahkan, Prabowo saat berorasi di Purwokerto, Jawa Tengah, menyatakan bahwa saat ini ada kelompok-kelompok kekuatan yang ingin mengembalikan tumbuhnya komunisme di Indonesia.
Menurut Hendro, komunisme memang masih menjadi isu sensitif di Indonesia. Karenanya, lanjut penasihat di Tim Sukses Joko Widodo-Jusuf Kalla itu, penggunaan isu komunis itu merupakan upaya menggerus elektabilitas duet yang dikenal dengan sebutan Jokowi-JK itu.
Padahal, lanjut Hendro, justru Jokowi punya komitmen kuat memperkuat TNI termasuk memodernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang ada, serta mengembangkan industri pertahanan nasional. Jokowi, lanjut Hendro, juga punya komitmen kuat untuk meningkatkan kesejahteraan para prajurit beserta keluarganya.
“Jokowi justru menaruh kepercayaan yang tinggi pada TNI, karena memahami jati diri prajurit yang selalu memegang teguh Sumpah Prajurit dan Sapta Marga,” tandasnya.(ara/jpnn)
JAKARTA - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (KaBIN) AM Hendropriyono menepis kecurigaan bahwa komunis akan bangkit lagi di Indonesia jika Joko
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Honorer Kesulitan Cetak Kartu Ujian PPPK Tahap 2, Kepala BKN Beri 3 Solusi
- Rayakan Hari Kartini, J99 Corp Komitmen Berdayakan Perempuan
- Ketua MUI Prof Niam Sampaikan Bela Sungkawa Atas Meninggalnya Pemimpin Katolik Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Megawati Kirim Surat Ucapan Dukacita
- Praktisi Hukum: Surat Edaran Gubernur Tak Bisa Dijadikan Acuan Hukum
- Pegadaian Peduli, Beri Kenyamanan Beribadah di 50 Masjid Dengan Karpet Bersih