Mantan Ketua MA: Banyak yang Ngawur‎ dalam Putusan BG
jpnn.com - JAKARTA - Mantan Ketua Mahkamah Agung, Harifin Tumpa menyebut banyak pertimbangan hukum yang ngawur terkait putusan permohonan praperadilan yang diajukan Komisaris Jenderal Pol Budi Gunawan. Putusan tersebut dibacakan oleh hakim Sarpin Rizaldi.
Harifin menjelaskan hakim memperluas kewenangan praperadilan dengan memasukan penetapan tersangka dengan alasan yang mengada-ngada.
"Dari yang saya amati, banyak pertimbangan yang ngawur. Putusan ini membuat kacau sistem hukum karena memberikan penafsiran yang lebih luas," kata Harifin saat dihubungi wartawan, Senin (16/2).
Putusan yang dikeluarkan hakim Sarpin terkait permohonan praperadilan Budi Gunawan juga mengakibatkan tersangka kasus dugaan korupsi tidak bisa menjadi terdakwa. Karena bisa mengajukan penetapan tersangkanya ke praperadilan.
"Semua koruptor yang ditetapkan sebagai tersangka maka akan mengajukan praperadilan," ujar Harifin.
Lebih lanjut Harifin meminta agar Mahkamah Agung turun tangan terkait putusan praperadilan Budi Gunawan. MA bisa berperan sebagai pengawas tertinggi peradilan.
"Kalau nantinya MA akhirnya berpendapat ada kesalahan kewenangan, dan bahwa ini merusak tatanan hukum yang ada, MA dapat saja menggunakan kewenangan sebagai pengawas tertinggi peradilan," tandas Harifin. (gil/jpnn)
JAKARTA - Mantan Ketua Mahkamah Agung, Harifin Tumpa menyebut banyak pertimbangan hukum yang ngawur terkait putusan permohonan praperadilan yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sebut Kasus Hasto Politis, Todung Ungkit Ucapan Effendi Setelah Bertemu Jokowi
- Langkah Kejagung Menetapkan 5 Tersangka Korporasi Tanpa PT Timah Dinilai Mencurigakan
- KPK Panggil Petinggi BPR Bank Jepara Artha Terkait Kasus Kredit Fiktif Rp220 Miliar
- KPK Periksa Anggota DPR RI Maria Lestari
- Kerja Kapolda Metro dapat Sorotan Buntut Kasus DWP
- Tegas! Todung Nilai Pemeriksaan Mantan Penyidik KPK Aneh dan Melanggar KUHAP