Mantan Ketua PSSI Menangis, Mengaku Sering Diancam Akan Dibunuh

jpnn.com, SIDOARJO - Edy Hari Respati Setiawan, mantan ketua PSSI Pasuruan yang tersangkut kasus korupsi dana hibah KONI tahun 2015 kembali menjalani persidangan di Pengadilan Tipikor Surabaya di Sidoarjo.
Dalam sidang, Edy mengungkap fakta mantan walikota Pasuruan Hasani dan Ketua DPRD Pasuruan Ismail meminta dana hibah sebesar Rp 2 miliar dari total dana Rp 5 miliar.
Dalam persidangan, Edy Hari menangis lantaran sering menerima ancaman pembunuhan dan santet agar mengakui penggunaan dana hibah.
"Ancaman pembunuhan dan santet dilakukan di depan anak saya," kata Edy sambil menangis.
Lantaran terdakwa menangis, majelis hakim yang diketuai Dede Suryaman meminta jaksa dan penasehat hukum tak terlalu banyak pertanyaan.
Usai agenda pemeriksaan terdakwa, sidang berikutnya akan digelar 19 Februari dengan agenda tuntutan dari jaksa penuntut umum.
Sekedar diketahui, Edy Hari Respati Setiawan, mantan ketua PSSI Pasuruan didakwa melanggar pasal 2 ayat 1 dan pasal 3 undang-undang tipikor, atas dugaan korupsi dana hibah KONI tahun 2015.
Akibat perbuatan terdakwa, terdapat kerugian keuangan negara sebesar Rp 3,883 miliar.(end/pojokpitu/jpnn)
Mantan Ketua PSSI menangis lantaran sering menerima ancaman pembunuhan dan santet agar mengakui penggunaan dana hibah.
- PSSI Identifikasi Pria yang Merebut Jersei Marselino dari Anak Kecil, Hukuman Berat Menanti
- PSSI Berikan Sanksi Keras Terhadap Oknum Suporter Timnas Indonesia yang Merokok di SUGBK
- Erick Thohir Bersama Legenda Belanda Mulai Membicarakan Program Pembinaan Pemain
- MAKI Desak Kejagung Periksa Broker Minyak dan 5 Perusahaan Pengangkut
- Jimmy Masrin Siap Terbuka & Kooperatif, Kuasa Hukum: Ini Masalah Utang yang Berstatus Lancar
- Anggota DPR Rizki Faisal Apresiasi Kinerja Kajati Kepri dalam Penegakan Hukum