Mantan Kombatan Bertutur Tentang Pemuda dan Radikalisme
Salah satunya adalah teladan dari Rasulullah Muhammad SAW.
Pertama, generasi muda harus mempunyai karakter dan jati diri.
Dia berharap generasi muda memanfaatkan kemajuan teknologi untuk hal-hal positif.
Belajar dari pengalaman hidupnya, Sofyan mengajak generasi muda menyalurkan energi untuk pembangunan.
Selain itu, dalam rangka membentuk karakter bangsa, generasi muda jangan muda ternoda oleh paham-paham yang merusak .
“Menurut saya, ancaman radikalisme adalah ancaman besar, ancaman yang sangat serius bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Maksudnya paham-paham yang tidak mengerti tentang toleransi , tidak mengerti tentang kemajemukan yang ada di Indonesia sehingga itu menjadi pemicu perpecahan,” terang Sofyan.
Menurut hematnya, ancaman radikalisme harus diseriusi dan dilawan oleh generasi muda. Sebab, mereka adalah sasaran utama propaganda radikalisme.
Mereka juga harus paham bahwa ajaran radikalisme itu tidak cocok bagi Indonesia. Intinya, generasi muda harus terus menerus diberikan edukasi tentang jati diri bangsa. (jos/jpnn)
Muhammad Sofyan Tsauri. Nama ini dikenal sebagai mantan polisi yang juga eks kombatan teroris pengikut jaringan Al Qaeda.
Redaktur & Reporter : Ragil
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme
- Peringati Hari Pahlawan, Yayasan Gema Salam Wujudkan Semangat Nasionalisme
- Datangi Indekos, Densus 88 Antiteror Lakukan Tindakan, Apa yang Didapat?
- BNPT Beri Perlindungan Khusus Kepada Anak Korban Terorisme
- Irjen Eddy Hartono Jadi Kepala BNPT, Sahroni Minta Lanjutkan Pencapaian Zero Terrorist Attack
- Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris Jaringan JAD di Bima