Mantan KSAD Kritisi Gaya Kebarat-Baratan SBY

jpnn.com - JAKARTA - Mantan Kepala Staf TNI AD (KSAD), Tyasno Sudarso menyarankan agar ke depan presiden Indonesia bisa melepaskan jabatan di partai. Tyasno menyampaikan hal itu merujuk pada penilaiannya atas kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang akhir-akhir ini disibukkan urusan partai hingga mengambil cuti demi kampanye untuk pemilu legisatif.
"Seorang presiden itu memimpin seluruh rakyat dan bangsa, jangan lagi memberatkan dirinya sebagai pemimpin partai. Saran saya, siapapun yan terpilih harus meninggalkan jabatan di partai, itu konsekuensi," kata Tyasno kepada wartawan di Gedung Joang 45 di Cikini, Jakarta, Selasa (25/3).
Tyasno pun mengatakan, seharusnya presiden tidak diikutsertakan dalam kampanye. Menurutnya, hal tersebut adalah contoh demokrasi di barat.
"Itu gaya-gaya barat ya. Demokrasi gaya barat. Saya pribadi sebetulnya tidak sependapat," ujarnya.
Soal presiden pengganti SBY, purnawirawan Jenderal TNI kelahiran Magelang itu tak mau berkomentar banyak. Namun, menurutnya pemimpin dari kalangan militer masih dibutuhkan di Indonesia.
"Masih butuh. Militer itu tergantung pemimpin. Jangan mendikotomikan militer sipil. Pancasila itu tidak ada (dikotomi). Apalagi kalau sudah pensiun, kan sudah jadi rakyat juga," tandasnya.(dil/jpnn)
JAKARTA - Mantan Kepala Staf TNI AD (KSAD), Tyasno Sudarso menyarankan agar ke depan presiden Indonesia bisa melepaskan jabatan di partai.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pendekar 08 Bagikan 80 Tong Sampah untuk Mendukung Kebersihan Lingkungan
- BRCC Indonesia Melaksanakan Ujian Masuk Universitas Tiongkok
- Kejari Muba Menggeledah Dua Kantor Milik Alim Ali, Ada Apa?
- Bakar Semangat Kepala Daerah, Gubernur Lemhannas Ajak Manfaatkan Kebijakan Inovatif
- Pelayanan Celltech Stem Cell Hadir di RS Pusat Pertahanan Negara
- Setelah 7 Bulan Menderita, Maesaroh Kembali ke Indonesia dengan Bantuan Sarifah Ainun