Mantan KSAU Curigai Agenda di Balik Kasus Heli AW-101
Sedangkan Teguh mengatakan, harusnya Gatot Nurmantyo selaku Panglima TNI saat pengadaan AW-101 juga menyampaikan klarifikasi. Terlebih, Gatot pula yang berbicara soal kasus AW-101.
“Yang pertama kali mengumumkan di KPK siapa? Ingat? Mantan panglima (Gatot, red),” ujar Teguh.
Menurutnya, Gatot harusnya berbicara secara terbuka. “Jadi tanya ke mereka, ke beliau. Bisa enggak menjawab seperti itu," jelasnya.
Sebagaimana diwartakan, helikopter AW-101 diduga bermasalah dalam proses pengadaannya. Penyidik POM TNI telah menetapkan lima tersangka.
Kelima tersangka itu adalah Marsma TNI FA selaku pejabat pembuat komitmen (PPK) dalam pengadaan heli, Marsda Supriyanto Basuki sebagai asisten perencana Kepala Staf Angkatan Udara, Letkol WW (pejabat pemegang kas), Pelda S yang diduga menyalurkan dana-dana terkait dengan pengadaan kepada pihak-pihak tertentu, serta Kolonel Kal FTS.
Sedangkan KPK menetapkan Direktur PT Diratama Jaya Mandiri (DJM) Irfan Kurnia Saleh sebagai tersangka dari pihak swasta. Irfan diduga menandatangani kontrak dengan AW, perusahaan joint venture Westland Helicopters di Inggris dengan Agusta di Italia senilai Rp 514 miliar.(jpg/jpnn)
Mantan KSAU Agus Supriyatna menyatakan, harusnya antara Menhan, Panglima TNI dan mantan Panglima TNI duduk bersama membicarakan persoalan helikopter AW-101.
Redaktur & Reporter : Antoni
- Amplop Berlogo Rohidin Mersyah-Meriani Ikut Disita KPK, Alamak
- Usut Kasus Korupsi di Kalsel, KPK Panggil Ketua DPRD Supian
- Usut Kasus Korupsi Izin Tambang, KPK Panggil Rudy Ong Chandra
- Usut Kasus Korupsi Pencairan Kredit, KPK Periksa Komut BPR Jepara Artha
- Ketua MK Prediksi Ratusan Kandidat Bakal Mengajukan Sengketa Pilkada
- Terbukti Korupsi Proyek Kereta Api, 2 Mantan Kepala Balai KA Ini Divonis Penjara Sebegini