Mantan KSAU Soroti Disiplin Penerbangan di Indonesia
Chappy menegaskan, kedisiplinan yang tinggi harus diiringi dengan pengawasan ketat yang terus-menerus "Itu juga tidak cukup apabila tidak ada efek jera bila terjadi pelanggaran," katanya.
Karena itu Chappy menegaskan, jika keterlambatan diiringi, pelanggaran disiplin dan tak ada efek jera maka risikonya adalah keselamatan penerbangan. "Begitu ketiga hal ini terjadi maka sebenarnya membuka pintu kemungkinan potensi terjadinya kecelakaan," ungkap Chappy.
Lebih lanjut Chappy menuturkan, pada 2005-2006 terjadi banyak kecelakaan penerbangan di Indonesia. Akibatnya, Federal Aviation Administration (FAA) atau Regulator Penerbangan Sipil Amerika Serikat memasukkan Indonesia dalam kategori dua dalam hal tingkat keselamatan penerbangan.
Namun, sekitar satu atau dua tahun lalu, Indonesia sudah dinilai sebagai negara yang telah berhasil mencapai tingkat keselamatan terbang di atas rata-rata dunia. "Itu suatu prestasi yang luar biasa," tegas Chappy.(boy/jpnn)
Marsekal (Purn) Chappy Hakim menyatakan, hal penting dalam penerbangan adalah ketepatan waktu karena bisa berdampak pada masalah yang terkait keselamatan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BookCabin Ambassador Bakal Hadir di Berbagai Bandara Indonesia
- Mulai 20 November 2024, Lion Air Buka Rute Palembang - Denpasar
- Cuaca Buruk, Lion Air Tujuan Bengkulu Dialihkan ke Palembang
- Pengelola Bandara Radin Inten II Pastikan Ramp Check Pesawat Telah Dilakukan
- Implementasikan ESG, AirNav Indonesia Resmikan Program Air Organic Agriculture
- Perkuat Aspek Keselamatan di Bandara, Ini yang Dilakukan Angkasa Pura II