Mantan Menlu Akui Dana Konferensi Dikorupsi
Selasa, 18 Desember 2012 – 22:44 WIB
Konferensi semakin gencar dilakukan setelah adanya bencana gempa bumi dan tsunami di Indonesia pada akhir 2004. Ia memperkirakan ada sekitar 15-17 konferensi internasional yang diadakan Indonesia untuk memperbaiki kondisi itu. Di situlah ia mengaku tidak tahu telah terjadi pelanggaran.
"Konferensi ini sangat strategis. Bayangkan pada tahun 2000 dengan adanya bom Bali I dan II, turis berhenti datang ke Bali. Indonesia yang dikecam. Indonesia saat itu dianggap tidak melakukan cukup upaya karena itu pemikiran saya untuk menyelenggarakan konferensi regional mengenai kontra terorisme dalam upaya memberantas teroris," paparnya.
Ditambahkannya, pelanggaran baru diketahui setelah Inspektorat Jenderal Kemlu memberikan laporan hasil pemeriksaan anggaran untuk konferensi itu. Laporan adanya pelanggaran juga didapat dari BPKP yang melakukan audit di Kemlu.
"Ini sebagai proses hukum harus dibuktikan, perhitungan anggaran harus diaudit. Ada lembaga audit negara, silahkan saja proses hukum.Ketika pengawas saat itu belum menemukan dugaan pelanggaran ya kita tidak boleh berprasangka adanya pelanggaran. Setelah ditemukan baru kita tahu," jelasnya.
JAKARTA - Mantan Menteri Luar Negeri, Hassan Wirajuda mengaku tidak menyadari bekas bawahannya menilep anggaran untuk membiayai sejumlah konferensi
BERITA TERKAIT
- Sampaikan Orasi Ilmiah di Untirta, Mendes PDT Minta Sarjana Balik ke Desa
- Prabowo Tegaskan Indonesia Mendukung Perdagangan Terbuka dan Adil
- Mentras Iftitah Bersilaturahmi ke Eks Mentrans AM Hendropriyono
- Ini Upaya Propan Raya dan LPJK dalam Perlindungan Gedung dari Kebakaran
- Mendikdasmen Beri Sinyal Ada Regulasi Baru Penempatan Guru PPPK, Hamdalah
- Hari Ini Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2, Honorer Jangan Nekat Bertindak Konyol