Mantan Menlu AS Sebut Donald Trump Pembohong dan Berbahaya bagi Demokrasi
jpnn.com, WASHINGTON DC - Politikus Partai Republik yang juga mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Collin Powell melontarkan kritik tajam kepada Donald Trump. Powell menyebut Presiden ke-45 AS itu terlalu sering berbohong dan menjauh dari kosntitusi.
“Dia (Trump, red) berbohong tentang berbagai hal. Dan dia berlalu begitu saja karena orang-orang tidak akan meminta pertanggungjawabannya,” ujar Powell dalam wawancara dengan Jake Tapper untuk program State of The Union di CNN.
Menteri luar negeri di era Presiden George W Bush itu menegaskan bahwa para pensiunan jenderal, laksamana maupun kepala di Kementerian Pertahanan AS menentang keinginan Trump tentang penggunaan militer dalam rangka meredam aksi protes atas kematian George Floyd di tangan polisi Minneapolis. Powell yang juga mantan kepala staf gabungan angkatan bersenjata AS itu menegaskan bahwa semua pihak harus mematuhi konstitusi.
“Kami harus mengikuti konstitusi. Dan presiden justru menjauh darinya. Saya begitu bangga dengan yang telah dilakukan para jenderal dan laksamana, serta lainnya,” tegasnya.
Powell menuturkan, AS sebagai negara bukan hanya presiden. Sebab, ada Kongres dan Mahkamah Agung.
“Namun yang paling penting dari semua adalah kami memiliki rakyat AS, orang-orang yang memilih,” katanya.
Menurut Powell, dirinya tak memilih Trump pada Pemilihan Presiden (Pilpres) AS 2016. Pensiunan jenderal US Army itu juga tak akan memilih Trump pada Pilpres AS 2019.
Powell menambahkan, Trump sangat menganggu. Sebab, presiden dari Partai Republik itu terus menghina banyak pihak.
Politikus Partai Republik yang juga mantan Menlu Amerika Serikat Collin Powell melontarkan kritik tajam kepada Donald Trump.
- Kabinet Ramping
- Ini Tanggapan Warga Indonesia di Amerika Setelah Pelantikan Presiden Trump
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Sesumbar Telah Memulai Zaman Keemasan Amerika Serikat
- Donald Trump Bakal Menghapus Kebijakan Kendaraan Listrik, Pegiat Lingkungan Siap-Siap
- Donald Trump Presiden Amerika, Ini 5 Pernyataan Kontroversialnya di Hari Pertama
- Trump Siapkan Kebijakan untuk Menghukum Kanada & Meksiko, Tunggu 1 Februari!