Mantan Menlu AS Sebut Donald Trump Pembohong dan Berbahaya bagi Demokrasi
“Menghina Gold Star Mothers (organisasi nirlaba para ibu-ibu yang kehilangan putra ataupun putri mereka yang bekerja sebagai tentara AS, red), menghina Senator John McCain, menghina imigran, dan aku anak imigran. Menghina siapa pun yang berani bicara menentangnya,” kata Powell.
Putra imigran dari Jamaika itu mengaku bakal mendukung Joe Biden sebagai calon Presiden AS dari Partai Demokrat pada pilpres yang akan digelar November mendatang. Alasannya, Trump berbahaya bagi demokrasi dan AS.
“Kita melihatnya sekarang, gerakan protes paling masif yang pernah saya lihat di sepanjang hidupku,” katanya.
Tak lama setelah wawancara Powell tayang di CNN, Trump langsung meresponsnya melalui akunnya di Twitter. Trump menyebut Powell justru orang yang sangat bertanggung jawab atas keterlibatan AS dalam perang di Timur Tengah yang berbuah bencana.
Colin Powell, a real stiff who was very responsible for getting us into the disastrous Middle East Wars, just announced he will be voting for another stiff, Sleepy Joe Biden. Didn’t Powell say that Iraq had “weapons of mass destruction?” They didn’t, but off we went to WAR! — Donald J. Trump (@realDonaldTrump) June 7, 2020
“Bukankah Powell mengatakan Irak memiliki senjata pemusnah massal? Irak tidak punya, namun kita pergi ke perang,” ujar Trump dalam twitnya.(wapo/ara/jpnn)
Politikus Partai Republik yang juga mantan Menlu Amerika Serikat Collin Powell melontarkan kritik tajam kepada Donald Trump.
Redaktur & Reporter : Antoni
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- Kloning Javier
- Investor Ketar-Ketir soal Perang Dagang, Rupiah Hari Ini Ditutup Ambruk 58 Poin
- Kebijakan Donald Trump Berpotensi Bikin Produsen Mobil Dunia Boncos
- Belum Resmi Jadi Presiden, Donald Trump Sudah Cari Gara-Gara dengan Negara BRICS
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina