Mantan Menlu Kabinet Bush Dukung Obama
Senin, 20 Oktober 2008 – 11:10 WIB
Dalam acara Meet the Press, Powell juga mengungkapkan kecewa atas taktik kampanye calon wakil presiden Republik, Sarah Palin, yang lebih banyak berisi serangan kepada pribadi Obama. Palin, antara lain, memang pernah menuding Obama berteman dengan teroris. Powell menilai Palin belum memenuhi syarat untuk menduduki kursi AS-2.
Baca Juga:
Sementara itu, dalam kampanye kemarin, seperti halnya Palin, McCain tetap agresif menyerang Obama. Dia menyamakan rivalnya yang pernah menghabiskan masa kecil di Jakarta itu dengan para pemimpin sosialis Eropa. Dia menyindir Obama tengah berusaha mengubah Dinas Pajak AS (IRS) menjadi agen kesejahteraan raksasa. Yakni, dengan mendistribusikan dana besar orang kaya kepada kaum politisi di Washington.
''Menaikkan pajak kepada yang lain untuk memberikan cek kepada yang lain itu bukan pemangkasan pajak. Itu hanya pemberian pemerintah dalam bentuk lain,'' ujarnya ketika berkampanye di North Carolina dini hari kemarin WIB.
Beberapa jam kemudian, saat tampil di tepi Sungai Mississippi, Obama menanggapi serangan rivalnya tersebut dengan tenang. Dia menjelaskan hanya ingin memangkas pajak mereka yang pernah disebut sebagai ''bandit'' dalam beberapa kasus. ''John McCain benar-benar tidak menyentuh kondisi yang Anda sekalian perjuangkan. Dia politikus pertama dalam sejarah yang akan melakukan pemangkasan pajak pada kesejahteraan kelas pekerja,'' ungkapnya.
ST LOUIS - Barack Obama semakin di atas angin. Setelah mengungguli rivalnya dari Partai Republik John McCain di berbagai jajak pendapat, calon presiden
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer