Mantan Menteri BUMN Nilai Kemampuan Eksekusi Jokowi Lebih Baik

jpnn.com - JAKARTA - Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sofyan Djalil mendukung program visi misi ekonomi pasangan Capres-Cawapres Jokowi-Jusuf Kalla.
Ia menilai, sebenarnya visi misi pasangan capres-cawapres Prabowo-Hatta tak jauh berbeda dengan Jokowi-JK. Namun, lanjut Sofyan ada hal yang lebih penting dari paparan visi misi itu, yakni kemampuan eksekusi.
"Jokowi lebih memiliki potensi eksekusi karena Jokowi tidak terpenjara dengan koalisi. Sedangkan Prabowo diperkirakan akan sulit untuk mengeksekusi karena kubu Prabowo lebih didominasi partai koalisi, sehingga untuk menerapkan hak prerogatif seorang presiden diperlukan untuk negosiasi," ujar Sofyan dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta, Jumat (20/6).
Menurut Sofyan, peran seorang pemimpin dalam mengeksekusi sangatlah penting untuk kabinet mendatang, sebab jika kemampuan eksekusi masih sangat terbatas tentunya akan mempengaruhi demografi dividen negara.
"Sehingga kalau hal tersebut hilang dalam lima tahun ke depan, maka pada tahun 2025 Indonesia akan mengalami krisis," sebutnya.
"Kemampuan eksekusi yang paling penting. Kemudian kualitas presiden dan kualitas menteri yang mempunyai track record bagus untuk mengeksekusi juga penting, sehingga dapat menyelesaikan masalah," terang Sofyan. (chi/jpnn)
JAKARTA - Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sofyan Djalil mendukung program visi misi ekonomi pasangan Capres-Cawapres Jokowi-Jusuf
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bukan Hanya Guru Honorer yang Tunjangannya Naik 100%, Alhamdulillah
- Pegadaian Turut Wujudkan Keberlanjutan Energi & Air Bersih di Batam
- BPS Ungkap Penyebab Turunnya Angka Penumpang Angkutan Udara di Kepri
- Koalisi Sipil Yakin Kepemimpinan Baru di Pertamina Bisa Perbaiki Tata Kelola Perusahaan
- Pendakian Puncak Cartensz Dihentikan Sementara Setelah 2 Pendaki Dinyatakan Tewas
- Imbas Banjir, 1.229 Warga Jakarta Mengungsi, Ada di Ruko Pinggir Jalan