Mantan Napi Teroris Ingatkan Warga Lampung

Menurut Abu Tholut, kiat menghindarinya adalah dengan mengkaji pemahaman salah tafkiri itu terutama kepada pemuda muslim agar tidak terjebak pada pemikiran-pemikiran tafkiri.
Gerakan ini, lanjutnya, sebelum kuat maka mereka bergerak tidak secara terang-terangan.
”Namun ketika dia kuat maka akan muncul secara terang-terangan secara umum seperti itu. Indikasinya jika mereka mendukung ISIS maka dapat dipastikan berpemahaman tafkiri, kalau secara organisasi mereka adalah jamaah daulah khilafah,” paparnya.
Dia juga mengingatkan kepada penegak hukum agar paham dan jangan sembrono dalam mengklasifikasikan pengikut tafkiri sehingga tidak salah langkah.
Ia juga menegaskan tindakan pelaku penusukan anggota Polri di Kota Tangerang bukanlah jihad.
Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT Irjen Arief Dharmawan menyatakan, kegiatan para mantan narapidana teroris itu merupakan langkah yang positif dan efektif dalam memerangi paham teroris di Indonesia.
”BNPT bisa memfasilitasi para mantan napi teroris untuk melakukan kegiatan dakwah amar makruf nahi munkar melawan propaganda teroris. Asalkan mereka benar-benar amanah di dalam penyampian dan pelaksanaannya,” ujarnya.(cw13/dtc/p3/c1/whk/ray/jpnn)
BANDARLAMPUNG – Tiga mantan narapidana teroris kasus Jantho Aceh secara khusus mengunjungi Provinsi Lampung, Minggu (23/10) kemarin. Kedatangan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PPPK 2024 Merasa Tak Cocok dengan Lokasi Penempatan, Hanya Ini yang Bisa Dilakukan
- Baru 268 Unit Mobil Dinas Terkumpul, Wali Kota Pekanbaru Beri Ultimatum Keras
- Cerita Ketua RT soal Keluarga dr. Priguna di Pontianak
- Uang Habis, Pemudik Senang Ada Program Balik Rantau Gratis Pemprov Jateng
- Bus Miyor Kecelakaan di Tol Kapalbetung, Satu Orang Meninggal Dunia
- Bantai 11 Pendulang Emas, OPM Kirim Pesan untuk Presiden Prabowo Subianto