Mantan Panglima TNI: Mustahil Pilpres Tak Dintervensi Asing

jpnn.com - JAKARTA - Mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso menyatakan bahwa mustahil Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 tidak diintervensi oleh kekuatan asing. Alasannya, asing sangat berkepentingan dengan kekayaan sumber daya alam di Indonesia.

"Naif sekali, jika pilpres di bangsa yang kaya ini tidak diintervensi oleh asing itu. Tapi, kita tidak boleh menyerah, karena kita bangsa yang berdaulat, meski saat ini kedaulatan kita sedang terancam. Makanya kami di bawah bendera merah putih akan bertempur," kata Djoko dalam diskusi "Membedah Kecurangan Pilpres 2014 di MK" yang diselenggarakan Yunus Yosfiah Center dengan Pusat Studi Indonesia Raya untuk Harkat dan Martabat Bangsa Indonesia di Jakarta, Rabu (13/8).

Menurut Djoko, Indonesia tengah menghadapi perang yang sumbernya dari luar negeri, tapi para pelakunya justru anak-anak bangsa sendiri. "Motif asing mengintervensi pilpres hanya soal akses sumber daya alam dengan cara menggunakan anak bangsa sendiri," jelasnya.

Selain itu, Djoko juga menyambut positif pernyataan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menyatakan di Indonesia juga telah terjadi korupsi konstitusi. "Tadi, saya mendengar langsung pernyataan pimpinan KPK melalui sebuah televisi yang menegaskan di republik ini terjadi juga korupsi kontitusi. Konstitusi itu kan Undang-Undang Dasar (UUD). Saya mendukung pernyataan KPK itu," tegasnya.

Lebih lanjut Joko juga mengaku tidak setuju dengan rumah transisi yang dibentuk Joko Widodo. Sebab, Mahkamah Konstitusi belum memutus sengketa pilpres.

Apakah keberadaan rumah transisi melanggar konstitusi? Djoko menyerahkannya ke aparat penegak hukum.

"Jadi katakan kepada publik, Djoko Santoso tidak setuju rumah transisi, karena itu sudah melanggaran konstitusi, diukur dari tahapan-tahapan pilpres yang semestinya sama-sama dihormati," pungkasnya.(fas/jpnn)