Mantan Pejabat Ungkap Dugaan Perdagangan Narkoba dan Bobroknya Sarana Di Nauru
Mantan bos Angkatan Perbatasan Australia membeberkan dugaan perdagangan narkoba, prostitusi, dan sarana yang kotor di fasilitas imigrasi Australia di Nauru.
Roman Queadvlieg, yang dipecat awal tahun ini, menulis laporan tentang kondisi yang dihadapi hampir 1.000 pencari suaka dan pengungsi yang ditahan di pulau Pasifik atas nama Pemerintah Australia.
Roman Queadvlieg menggambarkan satu desa pengungsi sebagai kawasan yang "mengingatkan orang pada daerah-daerah kumuh di dunia" dan mengatakan rumah sakit di pulau itu dalam kondisi "bobrok".
"Sebagian atapnya telah roboh dan lembaran-lembaran asbes sangat mencolok tidak teratur lagi susunannya," tulisnya tentang rumah sakit.
"Bangunan Itu tampak bobrok dan reyot, dengan halaman yang juga tampak ditelantarkan."
Roman Queadvlieg mengatakan dia mengunjungi fasilitas medis itu segera setelah seorang pengungsi "berusaha untuk melakukan bunuh diri ".
Dalam refleksinya sepanjang 3.800 kata di Nauru, ia menggambarkan "erangan keras " dari wanita yang berasal dari bangsal bedah ".
"Saya menghitung bahwa erangan itu berlangsung setidaknya 15 menit sejak saya melihatnya diangkut oleh ambulans dan saya bertanya-tanya mengapa morfin atau obat sejenisnya belum juga diberikan untuk meringankan rasa sakitnya," tulisnya.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata