Mantan Pejabat Ungkap Dugaan Perdagangan Narkoba dan Bobroknya Sarana Di Nauru
Mantan bos Angkatan Perbatasan Australia membeberkan dugaan perdagangan narkoba, prostitusi, dan sarana yang kotor di fasilitas imigrasi Australia di Nauru.
Roman Queadvlieg, yang dipecat awal tahun ini, menulis laporan tentang kondisi yang dihadapi hampir 1.000 pencari suaka dan pengungsi yang ditahan di pulau Pasifik atas nama Pemerintah Australia.
Roman Queadvlieg menggambarkan satu desa pengungsi sebagai kawasan yang "mengingatkan orang pada daerah-daerah kumuh di dunia" dan mengatakan rumah sakit di pulau itu dalam kondisi "bobrok".
"Sebagian atapnya telah roboh dan lembaran-lembaran asbes sangat mencolok tidak teratur lagi susunannya," tulisnya tentang rumah sakit.
"Bangunan Itu tampak bobrok dan reyot, dengan halaman yang juga tampak ditelantarkan."
Roman Queadvlieg mengatakan dia mengunjungi fasilitas medis itu segera setelah seorang pengungsi "berusaha untuk melakukan bunuh diri ".
Dalam refleksinya sepanjang 3.800 kata di Nauru, ia menggambarkan "erangan keras " dari wanita yang berasal dari bangsal bedah ".
"Saya menghitung bahwa erangan itu berlangsung setidaknya 15 menit sejak saya melihatnya diangkut oleh ambulans dan saya bertanya-tanya mengapa morfin atau obat sejenisnya belum juga diberikan untuk meringankan rasa sakitnya," tulisnya.
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025
- Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen
- Dunia Hari Ini: Pemerintah Korea Selatan Perintahkan Periksa Semua Sistem Pesawat
- Jakarta Punya Masalah Kucing Liar, Penuntasannya Dilakukan Diam-diam
- Dunia Hari Ini: Ada Banyak Pertanyaan Soal Kecelakaan Pesawat Jeju Air