Mantan Pejuang Bacok Anak dan Menantu
Jumat, 04 Mei 2012 – 17:55 WIB

Mantan Pejuang Bacok Anak dan Menantu
Dra Anita SPsi, seorang pengamat Psikologi ketika ditemui METRO di Serbelawan mengatakan, beberapa faktor penyebab para lansia (lanjut usia) stres adalah kurangnya perhatian dari keluarga atau suasana kediamannya menyimpan kisah sedih.
”Kebanyakan orangtua lanjut usia menjadi stres disebabkan beberapa faktor, seperti di rumahnya terlihat banyak benda–benda yang menyimpan kenangan buruk di masa lalu atau anak–anaknya sibuk dengan aktifitasnya, sehingga dia merasa diabaikan. Itu memicu tersangka sakit hati dan jelas berbahaya,” katanya.
Anita menyarankan agar tersangka diasingkan dari kediamannya saat ini dan tidak dizinkan bekerja terlalu berat. Sebab dengan bekerja berat, tingkat emosionalnya akan lebih labil. “ Saran saya tersangka dipindahkan ke lokasi lain dan jangan diberikan pekerjaan yang terlalu melelahkan karena akan menambah dia semakin emosi dan labil,” ujarnya.
Sebelumnya, Bismar Sitorus nekat membacok anaknya Sopar Sitorus (30), warga Jakarta dan Bambang Wibisono (40), warga gang Keluarga Kelurahan Sinaksak, Kecamatan Tapian Dolok Simalungun pada Selasa (1/5) di kediaman Bambang.
SERBELAWAN–Bismar Sitorus, mantan pejuang berusia renta, tersangka penganiayaan anak dan menantunya, Kamis (3/5) kemarin terlihat meraung–raung
BERITA TERKAIT
- Begini Kata Polisi soal Hasil Tes Psikologi dan Puslabfor Dokter Priguna
- Polisi Buton yang Ditusuk Warga Korban Salah Sasaran
- Cekcok Antar-Debt Collector Berujung Pengeroyokan di Pekanbaru
- Dengar Ada Mahasiswi Mandi, Dokter MAES Berbuat Nekat, Terjadilah
- Oknum Dokter di Medan Tersangka Pencurian dengan Kekerasan, Begini Kejadiannya
- Arena Judi Sabung Ayam Digerebek Polisi, Pemain Sudah Tidak di Lokasi