Mantan Pelukis Aborijin Terkenal Hidup Telantar Bersama Anjing

Mantan Pelukis Aborijin Terkenal Hidup Telantar Bersama Anjing
Mantan Pelukis Aborijin Terkenal Hidup Telantar Bersama Anjing

"Masalah mendasar kami hanyalah karakter dari komunitas ini – mereka sangat besar, dan tersebar luas, dan jarak antar komunitas yang amat jauh untuk disambangi, sementara model pendanaan konvensional tidak sesuai dengan komunitas tertentu seperti itu.

"Saya kira kesempatannya adalah untuk mencari tahu, 'oke, bagaimana layanan bisa diberikan secara lebih memadai kepada komunitas di pos luar daerah yang terpisah sejauh 150 mil?'

Mantan Pelukis Aborijin Terkenal Hidup Telantar Bersama Anjing
Telepon umum di Camel Camp

ABC News: Neda Vanovac

Ada sekitar 15 orang lanjut usia yang secara efektif tidur di udara terbuka di tengah-tengah masyarakat pribumi, termasuk seorang wanita berusia 92 tahun yang tinggal di sebuah tenda,” kata Michael Gravener, CEO Urpantja Aborigin Corporation.

"Ini sebuah pemiskinan total, ketidakberdayaan total, dan mereka harus dihormati sebagai sebagian dari warga masyarakat yang istimewa dari negara ini, mengingat mereka adalah para pemilik tertua dari negara yang menakjubkan ini," katanya.

Sulit penuhi kebutuhan dasar

“Jika anda tidak mampu mendapatkan kebutuhan dasar, anda tidak akan bisa melakukan apapun.”
Michael Gravener mengatakan bahwa kemiskinan yang mengakar dan kurangnya dana mempersulit upaya untuk memperbaiki keadaan bagi penduduk di Utopia.

Meski lukisannya pernah dipamerkan di Paris, London, New York, Tokyo dan Milan, di usia senjanya, seorang pelukis Aborijin terkenal, Kathleen Ngale, terpaksa tinggal di kasur di luar rumah, tidak dapat berjalan, dan menghangatkan tubuh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News