Mantan Pencari Suaka menjadi Finalis Penghargaan Pemuda Australia Barat
Senin, 10 November 2014 – 22:01 WIB
Seorang remaja pengungsi asal Afghanistan yang meninggalkan keluarganya untuk mencari kehidupan yang lebih baik dan sekarang banyak membantu penyintas trauma menjadi finalis penghargaan bergengsi bagi pemuda di Australia Barat, WA Youth Awards.
"Saya memiliki ideologi dengan membantu orang lain sebenarnya kita membantu diri sendiri," katanya. "Saya merasa memiliki kewajiban untuk melakukan sesuatu untuk masyarakat karena Australia pada dasarnya telah menyelamatkan hidup saya," Kisah hidup yang dialami Warasi merupakan satu dari banyak kisah pemuda Australia Barat yang berhasil mengatasi kesulitan dengan melakukan pekerjaan yang luar biasa untuk membantu orang lain yang membutuhkan. Craig Comrie, CEO Dewan Kota Australia Barat Urusan Pemuda mengatakan penghargaan ini bertujuan untuk mengenali kontribusi kaum muda buat untuk masyarakat. Dia mengatakan Ehsan adalah salah satu dari 26 finalis yang mereka pilih dari sekitar 100 orang yang dinominasikan. "Banyak pemuda di Australia Barat yang melakukan hal-hal yang luar biasa tidak hanya dilingkungannya tapi juga di seluruh negara bagian maupun seluruh Australia dan penting untuk mengenali cerita-cerita positif tersebut," katanya. "Saya sering terkejut membaca kerja luar biasa mereka dan itu membuat saya bertekad untuk berbuat lebih banyak untuk masyarakat," Membantu orang di rumah dan di luar negeri Finalis lainnya, Sian Dooley, yang pernah menderita gangguan kecemasan, depresi dan bermasalah dengan tubuhnya, saat ini menjadi pekerja remaja yang mempromosikan kesehatan mental dan mendanai pendidikan bagi remaja perempuan di Sierra Leone. Sian, 17, mengatakan dirinya berharap dengan membekali remaja puteri di Sierra Leone yang dapat mencegah mereka untuk hamil dan menikah dini. "Jika kita terlibat dalam pendidikan mereka, hal itu akan mengubah hidup mereka dan akan mengubah kehidupan generasi yang akan datang dan itu sangat penting,' katanya. Di Australia Barat, Sian menggunakan jurnal personalnya untuk mengurangi stigma mengenai kesehatan mental dan mempromosikan kewaspadaan mengenai masalah ini dikalangan pelajar menengah dari berbagai kalangan. "Melalui pengalaman, saya bisa memberikan mereka masukan apa yang bisa membantu mereka dan tidak dan memastikan remaja yang lain melalui masa-masa sulit mereka dan mendapatkan dukungan yang positif dan kokoh disekitar mereka," katanya. Pemenang penghargaan ini akan diumumkan pada 20 November mereka.
Baca Juga:
Seorang remaja pengungsi asal Afghanistan yang meninggalkan keluarganya untuk mencari kehidupan yang lebih baik dan sekarang banyak membantu penyintas
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Dunia Hari Ini: Rencana Airbnb Menggelar Pertarungan Gladiator di Roma Dikecam
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia