Mantan Pengungsi Kelahiran Vietnam Dai Le Terpilih Jadi Anggota Parlemen Federal Australia

Mantan Pengungsi Kelahiran Vietnam Dai Le Terpilih Jadi Anggota Parlemen Federal Australia
Calon independen Dai Le mengalahkan caleg Partai Buruh Kristine Keneally di daerah pemilihan Fowler di Sydney Barat. (ABC News: Tim Swanston)

"Namun saya tidak meragukan bahwa akan ada isu-isu lain yang akan membuat kami bisa mengadakan pembicaraan," kata Dai Le.

Dalam pemilu kali ini ada beberapa calon independen yang kemudian dikenal dengan julukan 'teal independen' dari bahan dan warna pakaian yang digunakan mereka, yaitu warna biru kehijauan.

Para calon teal independen ini dimajukan di Dapil yang selama ini dipegang oleh Partai Liberal, mengusung tema kampanye mengenai perubahan iklim dan pembentukan komisi pemberantasan korupsi tingkat nasional.

Para calon teal independent ini mendapat dukungan dana keuangan dari kelompok bernama Climate 200 yang sudah mengumpulkan AUD$12 juta (sekitar Rp120 M) dari sektar 11 ribu donatur.

Dai Le mengatakan Dapil Fowler merasa ditelantarkan dan "mendapat perlakuan tidak adil' dari partai-partai besar selama masa pandemi COVID dibandingkan pemukiman di wilayah Sydney Timur yang lebih kaya.

Dai Le mengatakan warga di daerah pemilihannya ingin adanya fasilitas layanan kesehatan lebih, infrastruktur, dan jalan, serta lebih banyak dukungan untuk bisnis kecil yang menderita selama pandemi.

"Kami diperlakukan seperti warga kelas dua," katanya.

"Jadi saya kira komunitas ini kemudian kompak dan memutuskan 'Sekarang waktunya bagi kita. Sekarang waktunya kita memiliki seseorang dari komunitas untuk berbicara atas nama kami semua."

Seorang perempuan asal Vietnam yang pernah tinggal di kamp pengungsi di Filipina Dai Le telah terpilih menjadi anggota parlemen federal di Australia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News