Mantan Pimpinan KPK Masuk Komisi Etik
Selasa, 15 September 2009 – 23:10 WIB
JAKARTA - Mantan Wakil Ketua KPK Erry Riyana Hardjapamekas ditunjuk menjadi anggota tim kode etik dari unsur independen. Erry memastikan kerja timnya tak terpengaruh dengan penetapan terdakwa kasus pembunuhan, yang tak lama lagi bakal didapat Ketua KPK nonaktif Antasari Azhar.
Dengan kata lain, kesimpulan tim kode etik, lebih pada memberikan shock theraphy pada pimpinan atau pegawai KPK yang ada. "Urgensinya menjadi peringatan untuk pimpinan KPK yang lain. Kami nanti tinggal melihat fakta, laporan, dokumen lalu melihat kesalahannya seperti apa. Kalau pidana ya kita sampaikan kepada pihak yg berwenang (aparat hukum di luar KPK)," ucap Erry, saat dihubungi wartawan di KPK, Selasa (15/9).
Tim kode etik terdiri dari ketua, penasihat KPK dan tokoh independen di luar KPK. Mereka bekerja berdasar laporan dari tim Pengawas Internal dan Pengaduan Masyarakat KPK, yang beberapa waktu lalu telah memeriksa Antasari di tahanan narkoba Polda Metro Jaya.
Erry mengakui, secara resmi tim kode etik belum terbentuk, namun secara informal sejak dua minggu lalu, dirinya sudah ditunjuk sebagai anggota dari unsur independen. "Saya pikir itu hal berbeda, ngak ada hubungannya," ulang Erry, saat ditanya apakah putusan tim kode etik nantinya jadi tak berguna sebab Antasari keburu jadi terdakwa dan secara definitif tak lagi jadi Ketua KPK.(pra/jpnn)
JAKARTA - Mantan Wakil Ketua KPK Erry Riyana Hardjapamekas ditunjuk menjadi anggota tim kode etik dari unsur independen. Erry memastikan kerja timnya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Budi Arie Diperiksa Bareskrim, Habiburokhman Gerindra Merespons Begini
- Pembuat Kebijakan Perlu Memaksimalkan Keterlibatan Akademisi Dalam Perumusan Regulasi
- Lantik Satgas Crew 8, Wamentrans Optimistis Indonesia Swasembada Pangan
- Indonesia Wilayah Paling Strategis, Ketum LDII: Kita Harus Siap Bela Negara
- Ketua Dekopin Nurdin Halid: Program Makan Gratis Sejalan dengan Cita-Cita Koperasi
- Harga Bahan Pokok di Jakbar Mulai Naik Jelang Nataru