Mantan PM Australia Tony Abbott Sebut Perlunya Reformasi dalam Islam
Dalam sebuah wawancara pada (8/12), mantan Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, mengatakan, perlu ada "revolusi agama" dalam Islam dan menyatakan "semua budaya tidaklah sama".
Mantan PM Abbott mengungkapkan, "Kita tak boleh mencampuri urusan kaum Muslim karena itu dibutuhkan, seperti yang dikatakan Presiden [Abdel Fattah] Al-Sisi dari Mesir, sebuah revolusi agama di dalam Islam.”
"Semua hal-hal yang Islam tak pernah miliki - sebuah reformasi, pencerahan, konsep pemisahan gereja dan negara yang dikembangkan dengan baik - itu perlu terjadi,” sambungnya.
Ia menerangkan, "Tapi kami tak bisa melakukannya; Muslim harus melakukan ini untuk diri mereka sendiri Tapi kita harus bekerja dengan orang-orang yang mendorong ke arah itu.”
"Semua budaya itu tidak sama dan, terus terang, budaya yang percaya pada kesopanan dan toleransi jauh lebih disukai ketimbang budaya yang berpikir bahwa Anda bisa membunuh dalam nama Tuhan, dan kita harus siap untuk mengatakan itu," sambungnya.
Mantan PM Abbott berada di Singapura dan selanjutnya akan membahas Islam serta ekstrimisme.
Ia juga akan bertemu dengan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong.
Pemilih ingin Abbott tetap di aktif di kehidupan publik
Dalam sebuah wawancara pada (8/12), mantan Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, mengatakan, perlu ada "revolusi agama" dalam Islam dan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat
- Dunia Hari Ini: Tiga Orang Ditangkap Terkait Meninggalnya Penyanyi Liam Payne
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?