Mantan PM Malaysia Najib Razak Makin Dekat ke Penjara
![Mantan PM Malaysia Najib Razak Makin Dekat ke Penjara](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2018/07/05/najib-razak-tiba-di-pengadilan-tinggi-kuala-lumpur-untuk-menjalani-sidang-perdana-sebagai-terdakwa-dugaan-korupsi-dana-1mdb-rabu-47-foto-ap.jpg)
jpnn.com, PUTRAJAYA - Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak makin dekat ke sel penjara setelah Pengadilan Banding menolak permohonannya dan menguatkan putusan Pengadilan Tinggi.
Najib dinyatakan bersalah menyelewengkan RM 42 juta (sekitar Rp 142,6 miliar) milik SRC International Sdn Bhd.
Keputusan tersebut disampaikan oleh Ketua Hakim Datuk Abdul Karim Abdul Jalil bersama Has Zanah Mehat dan Vazeer Alam Mydin Meera yang disampaikan melalui konferensi video di Putrajaya, Rabu.
Abdul Hakim mengatakan uang RM 42 juta yang tercatat di rekening Najib Razak jelas berasal dari SRC International.
Dia mengatakan tidak menemukan alasan yang benar untuk tidak setuju dengan putusan hakim Pengadilan Tinggi.
Meski sudah dinyatakan bersalah oleh dua pengadilan, Najib belum dijebloskan ke penjara. Anggota parlemen Malaysia itu masih diizinkan berkeliaran sampai Pengadilan Federal mengeluarkan putusan kasasi.
Najib dan tim pembelanya terlihat tidak hadir di ruang sidang karena mematuhi perintah karantina yang diberlakukan atas kontak mereka dengan pasien COVID-19, yang diketahui selama akhir pekan.
Pengacara Tan Sri Muhammad Shafee Abdullah mewakili Najib sementara jaksa ad hoc V Sithambaram muncul untuk menyampaikan penuntutan.
Eks PM Malaysia Najib Razak dinyatakan bersalah menyelewengkan RM 42 juta (sekitar Rp 142,6 miliar) milik SRC International Sdn Bhd.
- Terima Kunjungan Delegasi Malaysia & Kamboja, Bea Cukai Memperkuat Kerja Sama Bilateral
- Jenazah Victor Maruli Korban Penembakan di Malaysia Tiba di Kualanamu
- BAMTC 2025: Indonesia Raih Modal Sempurna Sebelum Jumpa Malaysia
- Calon Lawan Berat Indonesia di Fase Grup BAMTC 2025, Punya Orang Dalam
- Sentuhan Empati di Gleneagles Hospital Johor Lebih dari Sekadar Pengobatan, Lihat
- Kutuk Penembakan PMI di Malaysia, Martri Agoeng PKS Tuntut Pengusutan yang Berkeadilan