Mantan Presiden India Abdul Kalam Meninggal Dunia Akibat Serangan Jantung
jpnn.com - SHILLON - Mantan Presiden India APJ Abdul Kalam, yang terkenal sebagai Bapak Program Rudal India, meninggal dunia dalam usia 83 tahun di Negara Bagian Meghalaya, India, Senin (27/7).
Kalam pingsan saat memberikan ceramah di sebuah institut managemen India di Ibu Kota Negara Bagian itu, Shillon, pada Senin malam. Kalam meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit karena mengalami serangan jantung.
Pria bernama lengkap Avul Pakir Jainulabdeen Abdul Kalam ini menjabat Presiden ke-11 India sejak tahun 2002 hingga 2007. Kalam memiliki hubungan erat dengan program antariksa sipil India dan upaya pengembangan rudal militer.
Peranan pentingnya dalam mensukseskan uji nuklir Pokhran-II pada 1998 membuat Abdul Kalam dijuluki sebagai "Manusia Rudal India".
Abdul Kalam lahir dari keluarga Muslim sederhana di pedesaan Tamil Nadu, Rameswaram pada 15 Oktober 1931. Di masa remajanya, Kalam dikenal sebagai pemuda yang suka membantu memenuhi kebutuhan keluarganya dengan menjual koran.
Karir politiknya bukan melalui rute konvensional. Semua didapatkannya berkat kerja keras sebagai ilmuwan dalam pelayanan pemerintah.
Seperti dilaporkan Xinhua, Selasa pagi, Presiden India Pranab Mukherjee menggambarkan kepergian Kalam sebagai kehilangan pribadi baginya. Kalam dicintai seluruh rakyat karena caranya yang hangat, sederhana dan rendah hati.
"Ia terus memberi inspirasi buat pemuda negara kami melalui interaksi pribadi dan pidatonya yang memberi motivasi karena ia sangat menyayangi anak-anak," ujarnya.(ray/jpnn)
SHILLON - Mantan Presiden India APJ Abdul Kalam, yang terkenal sebagai Bapak Program Rudal India, meninggal dunia dalam usia 83 tahun di Negara
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer