Mantan Presiden Israel Terbukti Memperkosa
Jumat, 31 Desember 2010 – 09:09 WIB

Moshe Katsav. Foto: guardian.co.uk
Hingga pembacaan putusan kemarin, Katsav tetap menyangkal semua dakwaan yang dikenakan padanya. Bapak lima anak itu menegaskan bahwa dia tidak bersalah. Dia juga mengaku hanya menjadi korban politisasi dalam negeri. Dua dakwaan pemerkosaan itu, menurut dia, merupakan buntut dari aksi pemerasan yang coba dilakukan staf perempuannya.
Karena tetap ngotot tidak bersalah, Katsav tidak bersedia meneken plea agreement. Padahal, lewat kesepakatan tersebut, dia bisa menghindar dari jeratan pasal pemerkosaan. Asalkan, dia bersedia mengakui dakwaan ringan yang dikenakan padanya. Ancaman hukuman yang dia hadapi pun akan jauh lebih ringan. Maksimal, dia hanya akan dikenai denda. Tidak perlu sampai masuk penjara.
"Saya adalah korban rekayasa pengadilan. Saya telah dipermalukan, ditekan, dilumpuhkan dan kini saya menderita," ungkapnya dalam sidang Maret 2009 lalu seperti dikutip Associated Press. Karena itu, dia enggan bersepakat dengan pengadilan lewat plea agreement. Dia bahkan menuntut media dan pengadilan untuk mengembalikan nama baiknya.
Kendati demikian, kasus pemerkosaan dan pelecehan seksual tersebut sukses melengserkan Katsav dari kursi kepresidenan. Pada 1 Juli 2007 lalu, dia terpaksa mengundurkan diri. Dia lantas digantikan Shimon Peres yang dulu merupakan rival politiknya. (hep/ami)
TEL AVIV - Moshe Katsav terancam hukuman empat sampai 16 tahun penjara. Ini setelah kemarin (30/12) Pengadilan Tel Aviv memvonis mantan presiden
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza
- Gempa Bumi M 5,8 Mengguncang Filipina Rabu Pagi