Mantan Rektor Unair Dimakamkan Hari Ini
Selain itu, ayahnya dia kenang sebagai orang yang sangat mengedepankan akhlak, tidak pernah memusuhi, tidak pernah membuka suatu yang jelek.
"Pada akhir hayat, beliau tak terlalu banyak meminta. Bukan tipe orang yang ingin diperhatikan. Orang yang mendahulukan orang lain," kata Erwin.
Sebelum meninggal dunia, Prof Marsetio, kata dia, tidak ada pesan-pesan terakhir, tapi hanya pesan bersifat internal keluarga.
"Tidak ada wejangan khusus. Beliau hanya senang melihat cicitnya. Saya berkali-kali minta untuk pindah ke kediaman tapi dia tidak berkenan karena merasa kediaman ini tempatnya meniti karir," ujarnya.
Almarhum meninggalkan seorang istri, tiga orang anak laki-laki, lima cucu dan dua cicit.
Rencananya Almarhum Prof Marsetio akan disemayamkan di Rektorat Unair pada hari Minggu (19/11) pada pukul 08.00 untuk mendapat penghormatan dari sivitas Unair sebelum dimakamkan di TPU Keputih Surabaya pada pukul 09.00. (pul/jpnn)
Pada 1986-1990 Prof Marsetio Donosepoetro ditunjuk menjadi Duta Besar Indonesia untuk Unesco
Redaktur & Reporter : Natalia
- Dikunjungi Presiden Jokowi, Startup Ini Beri Solusi Terhadap Isu Ketahanan Pangan
- Universitas Airlangga Menerapkan Blended Learning di Perkuliahan Semester Gasal 2020
- Ini Sistem Perkuliahan New Normal ala Universitas Airlangga
- RUU Cipta Kerja Harus Tetap Mengutamakan Kepentingan Masyarakat
- Profesor di Universitas Airlangga Temukan Vaksin Virus Corona
- Rayakan Dies Natalis, FK Unair Dukung Program ODF