Mantan Sopir Bus Diprediksi Kembali Pimpin Venezuela
jpnn.com, KARAKAS - Presiden Venezuela Nicolas Maduro diperkirakan kembali berkuasa. Kemarin, Minggu (20/5) pemilu presiden digelar di negara tersebut.
Sekitar 20,5 juta orang terdaftar untuk memberikan suara. Namun, angka partisipasi diperkirakan merosot. Sebab, oposisi memilih untuk memboikot.
’’Antusiasme yang rendah sepertinya akan mengurangi angka kehadiran dan membuat Maduro bisa mengontrol hasil (pemilu) tanpa perlawanan,’’ ujar pengamat di Risa Grais-Targow dari Eurasia Group sebagaimana dilansir Reuters.
Jika menang, pria 55 tahun yang dulu bekerja sebagai sopir bus itu akan kembali memimpin Venezuela untuk enam tahun ke depan.
Dua kandidat presiden yang kini melawan Maduro memang dinilai sulit menang. Mereka adalah mantan anggota militer Henri Falcon dan Javier Bertucci.
Falcon sempat meminta dukungan dari oposisi, tapi ditolak. Dua kandidat lain yang digadang-gadang bisa mengalahkan Maduro dilarang ikut pemilu.
Kemenangan Maduro bakal membuat kondisi Venezuela semakin rumit. Sebab, sejumlah negara siap menjatuhkan sanksi ekonomi ke Venezuela. Di antaranya, AS, Uni Eropa, dan Amerika Latin.
Padahal, tanpa sanksi tambahan pun, saat ini kondisi ekonomi Venezuela sudah karut-marut. Negara tersebut mengalami hiperinflasi, kekurangan stok makanan dan obat, serta kriminalitas yang meningkat. (sha/c17/pri)
Presiden Venezuela Nicolas Maduro diperkirakan kembali berkuasa. Kemarin, Minggu (20/5) pemilu presiden digelar di negara tersebut.
Redaktur & Reporter : Adil
- Aplikasi Signal Tak Bisa Diakses di Venezuela dan Rusia
- Tak Terima Hasil Pilpres Venezuela, Amerika Desak Jagoannya Diakui sebagai Pemenang
- Balas Dendam, Venezuela Larang Semua Penerbangan ke Argentina
- Hasil Imbang di Kandang Sendiri, Brasil Bertekad Bangkit Saat Melawan Uruguay
- Timnas U-19 Indonesia vs Venezuela Segera Kick-Off, Berapa Skor?
- Dulu Kepercayaan Chavez, Eks Menteri Minyak Venezuela Jadi Buronan di Era Maduro