Mantan Suami di Dalam Penjara, Mbak Y Tetap Setia Jalankan Bisnis Terlarang Mereka
"Setelah narkoba berhasil dijemput, kemudian dibawa ke rumah Y untuk diedarkan di Pekanbaru. Sementara Y dijanjikan menerima upah sebesar Rp1 juta per 1 ons," katanya.
Sementara itu, Febri menyebutkan pihaknya telah menangkap T untuk dimintai keterangan asal narkoba yang diedarkan Y. Namun dari pengakuannya, T tidak mengenal orang yang memberikan narkoba itu, karena komunikasi dilakukan melalui telepon seluler.
"T juga mendapat upah dari hasil penjualan narkoba itu sebesar Rp500 ribu per 1 ons," jelasnya.
Untuk diketahui, T mendekam di Lapas sejak tahun 2018 dengan kasus narkoba. Ia dijatuhi hukuman 10 tahun dan baru menjalani masa hukuman 2 tahun penjara.
Kini keduanya kembali dijerat dengan Pasal 112 dan Pasal 114 serta Undang-undang Narkotika Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika. Ancaman hukuman penjara minimal 5 tahun dan maksimal 20 tahun. Untuk denda minimal Rp1 miliar dan maksimal Rp10 miliar.(antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Pekanbaru meringkus sepasang mantan suami istri yang terlibat peredaran narkotika jenis sabu-sabu di Pekanbaru, Riau. Dari tangan kedua pelaku, polisi menyita barang bukti sebanyak 499,64 gram sabu-sabu.
Redaktur & Reporter : Budi
- Survei Elektabilitas Nasir-Wardan Unggul di Kampar, Wahid-Haryanto Moncer di Pekanbaru
- Korban Helen di BPR Fianka Tak Cuma Tukang Sayur, Polda Riau Bidik Tersangka Baru
- Polda Riau Mengerahkan 1.395 Personel untuk Pengamanan Pilkada 2024
- Survei Axispol: Elektabilitas Muflihun-Ade Unggul di Pilkada Kota Pekanbaru
- Polda Riau Tangkap 270 Pelaku Narkoba, Irjen Iqbal: Ini Sesuai Perintah Kapolri
- Kasus Pemilik Saham BPR Fianka Cairkan Deposito Nasabah, OJK Riau Bergerak