Mantan Tukang Becak Gabung MS Glow, Kini Membiayai Pengobatan Neneknya

“Saat itu kekhawatiran saya cuma satu. Saya tidak yakin kerja di travel ini bakal cukup untuk menyekolahkan anak sampai SMA,” tuturnya.
Saat ada lowongan di MS GLOW, Suwandi pun melamar. Beberapa tahun bergabung di perusahaan tersebut, pelan-pelan kekhawatirannya luntur. Perusahaan menunaikan hak kepada pekerja dengan layak. Beban kerja pun rasional. Suwandi tak susah beradaptasi karena di perusahaan travel, beban kerjanya jauh lebih berat dengan gaji yang tak seberapa. “Sekarang saya bisa menyekolahkan anak sampai lulus SMA,” katanya.
Sejumlah karyawan perempuan pun mengungkapkan rasa syukurnya. Mereka tidak hanya bahagia karena dibayar dengan layak. Lingkungan kerja sangat suportif dan melindungi para perempuan.
"Sejak dulu saya mengidolakan Mbak Shandy. Saya benar-benar ingin bergabung menjadi tim Mbak Shandy. Alhamdulillah suami mengizinkan. Sekarang saya tidak hanya bisa membantu ekonomi keluarga. Saya bahkan bisa umrah dan membantu anak-anak tumbuh tanpa kekurangan,” kata salah satu karyawan, Nurmala Mega.
Sementara itu, Sayu Susi mengaku kerap diremehkan tetangganya karena keluarganya bukan orang berada. “Dahulu saya bukan siapa-siapa. MS GLOW mengubah hidup saya. Membuat saya bisa punya rumah, membiayai masa pensiun orang tua, juga membuat anak-anak berani bermimpi. MS GLOW bukan tempat kerja, ini bagian dari kehidupan saya,” katanya. (*/jpnn)
Banyak dari mereka mengakui bahwa kehidupan berubah drastis setelah meniti karier di MS Glow.
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan
- Peluncuran Produk Spa Mewah Valmont di The Ritz-Carlton Bali
- Pelatihan Aesthetic Skin Care di SatuvisiCorp Banjir Peminat
- Komitmen BPOM Soal Pengawasan Produk Kosmetik yang Beredar di Masyarakat
- Gelar Mudik Gratis, MS GLOW Bantu 500 Orang Pulang Kampung
- MS Glow Mengerahkan 10 Armada Bus Untuk Mudik Gratis
- BPOM Bantah Isu di Medsos soal Produk Ratansha Gunakan Merkuri