Mantap! Jika Tidak Jadi Gubernur, Ahok Ingin Jadi Provokator
jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ingin menjadi provokator apabila tidak menjadi gubernur. Tujuannya untuk 'memprovokasi' anak-anak agar mau masuk dunia politik.
"Ya mau jadi provokator lah, panggilannya prof juga lah. Profesor kan enggak mungkin. Untuk apa? Untuk 'memprovokasi' anak-anak yang tidak terpanggil di politik untuk masuk ke politik," kata Ahok usai menerima peserta Anak Sabang Merauke Program Pertukaran Pelajar Antar Daerah di Balai Kota, Jakarta, Selasa (11/8).
Mantan Bupati Belitung Timur ini menyatakan, saat ini anak-anak memandang pejabat sebagai sosok yang malas, korup, tidak mau kerja keras, dan hanya membangun pencitraan. Namun, Ahok membantah stigma tersebut.
Karena itu, Ahok menilai pertemuan dengan peserta Anak Sabang Merauke sangat penting. Sebab, dengan pertemuan ini bisa mengubah stigma negatif mereka terhadap pejabat.
"Ini penting untuk membangun kepercayaan mereka. Masih ada pejabat yang mau bekerja keras, membela kepentingan rakyat," ucap suami Veronica Tan ini.
Ahok sempat menyampaikan resep agar seorang pejabat disukai rakyat. Pertama, kata dia, pejabat tersebut tidak boleh menerima suap. Kemudian, tidak boleh berpihak pada golongan tertentu. Seorang pejabat, lanjut dia, harus mematuhi konstitusi.
"Kalau Anda lakukan seperti itu harusnya rakyat akan terima Anda, itu teorinya," tandas Ahok. (gil/jpnn)
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ingin menjadi provokator apabila tidak menjadi gubernur. Tujuannya untuk 'memprovokasi'
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS