Mantap! Kelompok Wanita Tani Sumenep Jual Bawang Olahan Rp 200 Ribu Per Kilogram
Dia berharap ke depannya bantuan alat pengolahan ini dapat di tempatkan pada rumah yang hygienis agar sesuai dengan kaidah Good Manufacturing Practices (GMP).
"Untuk mendapatkan 25 kilogram bawang goreng, para kelompok tani ini harus mengolah 100 kilogram bawang segar. Harga bawang merah goreng rata-rata di bandrol Rp 20 ribu per 100 gram, sehingga 1 kilogram bawang goreng seharga Rp 200 ribu," ujarnya.
Menurut Prihasto, tingkat penjualan olahan bawang merah memang mengalami penurunan di era pandemi Covid-19.
Hal ini karena adanya pembatasan orang berkumpul di tempat keramaian, sehingga orang-orang lebih memilih di rumah.
Mengantisipasi penurunan pemasaran lokal ini, kelompok wanita tani tersebut kembali mengatur strategi dengan berinovasi menghadirkan beberapa varian rasa.
"Seperti rasa keju dan original yang diharapkan dapat diterima semua kalangan," beber Prihasto.
Ketua KWT Melati Mandala Endang tak menampik mengolah produk Hortikultura ini adalah salah satu cara untuk meningkatkan umur simpan bawang, sehingga tidak mudah rusak selama pendistribusian.
"Pemasarannya direct selling, door to door dan berjualan melalui e-commerce karena ini salah satu strategi untuk menyiasati turunnya permintaan selama masa pandemi”, bebernya.
Kementan mendorong bangkitnya UMKM untuk mengolahan bawang dan cabai terutama saat produksi melimpah untuk menjaga nilai dua komoditas tersebut.
- Buka Peluang Pasar UMKM ke Luar Negeri, Bea Cukai Tingkatkan Sinergi Antarinstansi
- Perluas Akses Pembiayaan UMKM, BNI Gandeng Batumbu
- OJK: Hadirnya PP 47/2024 Berdampak Positif Bagi Keberlangsungan UMKM ke Depan
- Peruri dan BPR Percepat Layanan Keuangan Digital bagi UMKM
- Sebanyak 90 Ribu Pengunjung Hadiri SIAL Interfood 2024
- Ini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Naik Kelas di Pasuruan, Tanjungpinang, dan Jambi