Mantap, Rupiah Hari Ini Memelesat, Ternyata Ini Penyebabnya
Selain itu, notulen rapat kebijakan moneter bank sentral AS The Fed yang dirilis dini hari tadi juga memberikan indikasi tapering akan dijalankan pada pertengahan November atau Desember.
"Pasar juga menunjukkan keyakinan lebih bahwa tingkat suku bunga AS akan dinaikkan pada September 2022, lebih cepat dari perkiraan sebelumnya pada Desember 2022," tuturnya.
USD Keok
USD melemah di sesi Asia menyentuh level terendah minggu ini terhadap mata uang utama lainnya pada Kamis pagi.
Mata uang negeri Paman Sam itu mengambil nafas dari reli yang telah mengangkatnya ke level tertinggi satu tahun didukung oleh ekspektasi untuk kenaikan suku bunga Federal Reserve yang lebih cepat.
Indeks USD, yang mengukur mata uang AS terhadap enam rival utamanya, hampir datar di 94,016, setelah turun 0,53 persen pada Rabu (13/10/2021), terbesar sejak 23 Agustus. Indeks mencapai 94,563 pada Selasa (12/10/2021), tertinggi sejak akhir September 2020, setelah melonjak hampir 3,0 persen sejak awal bulan lalu.
USD tak dapat menanjak bahkan setelah risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) September yang mengonfirmasi pengurangan stimulus pasti akan dimulai tahun ini.
Risalah FOMC menunjukkan semakin banyak pembuat kebijakan yang khawatir bahwa inflasi yang tinggi dapat bertahan.
Kurs rupiah hari ini Kamis (14/10) diprediksi bakal tambah menguat seiring turunnya imbal hasil atau yield surat utang pemerintah Amerika Serikat.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- Sekda Sumsel & Wamen Koperasi RI Resmikan Pembentukan Koperasi Merah Puti Ponpes Al Ittifaqiah
- Harga Emas Diprediksi Bisa Tembus USD 4.000 Per Troy
- Cetak Rekor Sejarah, Harga Emas Tembus USD 3.300 Per Troy
- Herman Deru Resmi Menyalakan Listrik PLN di Lima Desa di Keluang Muba
- PIK 2 Tetap Jadi Primadona Investor di Tengah Gejolak Ekonomi Global
- Langkah Prabowo Dinilai Jadi Pemantik Sentimen Positif IHSG