Manuel Dwinanto Iskandar, Anggota AL Amerika Serikat Asal Kebon Jeruk
Kunjungi Orang Tua Harus Pakai Visa
Sabtu, 09 Juni 2012 – 08:28 WIB

Manuel Dwinanto Iskandar (kiri) saat menjalankan tugas menjadi penerjemah dalam misi Pacific Partnership 2012 di Manado, Minggu (3/6). Foto : Thoriq Solikhul Karim/Jawa Pos
Di antara ribuan awak United States Navy Ship (USNS) Mercy yang mengikuti program Pacific Partnership di perairan Manado pada 31 Mei"15 Juni, ada seorang yang istimewa. Dia adalah Sersan Satu Manuel Dwinanto Iskandar. Siapa dia?
THORIQ SHOLIKHUL KARIM, Manado
MASYARAKAT Kabupaten Sangihe, Sulawesi Utara, menyambut kehadiran rombongan awak kapal USNS Mercy yang merapat di Pelabuhan Tahuna Minggu lalu (3/6) dengan ucapan selamat datang. Menggunakan bahasa Inggris yang sederhana, masyarakat mencoba berkomunikasi dengan anggota rombongan yang mengenakan baju doreng biru gelap itu.
Namun, suasana berubah ketika salah seorang anggota rombongan menjawab salam warga tersebut dengan bahasa Indonesia yang fasih. "Hai, apa kabar? Terima kasih sambutannya," kata personel Angkatan Laut AS yang belakangan diketahui bernama Sersan Satu Manuel Dwinanto Iskandar itu.
Masyarakat yang keheranan mendengar jawaban Iskandar awalnya tersenyum, lalu tertawa. Suasana pun jadi cair dan terasa akrab.
Di antara ribuan awak United States Navy Ship (USNS) Mercy yang mengikuti program Pacific Partnership di perairan Manado pada 31 Mei"15 Juni,
BERITA TERKAIT
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan