Manuel Dwinanto Iskandar, Anggota AL Amerika Serikat Asal Kebon Jeruk
Kunjungi Orang Tua Harus Pakai Visa
Sabtu, 09 Juni 2012 – 08:28 WIB
Masyarakat setempat mengira semua anggota rombongan kapal yang membawa misi kemanusiaan dan perdamaian itu orang asing. Apalagi, postur, warna kulit, dan wajah mereka menguatkan kesan "asing" tersebut. Karena itu, warga tidak mengira ada "orang asing" yang bisa berbahasa Indonesia dengan lancar dan fasih sefasih orang Indonesia pada umumnya.
Seolah mengerti apa yang ada di benak penduduk Sangihe, Iskandar pun menjawab dengan ramah. "Bapak-Bapak, Ibu-Ibu, saya dulu memang orang Indonesia. Tapi, sekarang menjadi warga Amerika dan bergabung di Angkatan Laut Amerika Serikat (AS)," ujarnya yang membuat warga tambah melongo mendengar jawaban itu.
Iskandar lalu bercerita tentang sejarah dan latar belakang dirinya hingga bisa menjadi kru Pacific Partnership 2012. Dia ternyata orang asli Jakarta yang lahir pada 20 September 1971. Bersama keluarga, dia tinggal di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Masa kecil hingga remaja dia habiskan di ibu kota. Dia menamatkan pendidikan di SMAK 2 Penabur, Jakarta, pada 1993.
Setelah itu, Iskandar melanjutkan studi di Institut Bisnis Indonesia (IBI). Namun, dia hanya bertahan beberapa bulan. Sebab, dia ingin melanjutkan kuliah di AS.
Di antara ribuan awak United States Navy Ship (USNS) Mercy yang mengikuti program Pacific Partnership di perairan Manado pada 31 Mei"15 Juni,
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408