Manuel Dwinanto Iskandar, Anggota AL Amerika Serikat Asal Kebon Jeruk
Kunjungi Orang Tua Harus Pakai Visa
Sabtu, 09 Juni 2012 – 08:28 WIB

Manuel Dwinanto Iskandar (kiri) saat menjalankan tugas menjadi penerjemah dalam misi Pacific Partnership 2012 di Manado, Minggu (3/6). Foto : Thoriq Solikhul Karim/Jawa Pos
Maka, tahun itu juga Iskandar menetapkan hati untuk hijrah ke Negeri Paman Sam. Dia diterima di California State University, Los Angeles. Dia mengambil jurusan international relationship. "Sejak itu saya mulai beraktivitas dan belajar di negeri tersebut," tuturnya.
Seperti kebanyakan pelajar Indonesia yang melanjutkan kuliah di AS, Iskandar mencari pengalaman kerja. Hanya, dia tidak bersedia menyebutkan bidang pekerjaan yang pernah digeluti.
Yang jelas, dari pekerjaannya tersebut, dia jadi tertarik mengenal lebih detail tentang dunia pelayaran dan bidang kemiliteran. Kala itu dia sering melihat aktivitas para personel Angkata Laut AS yang sedang beraktivitas di kapal yang sedang sandar di pelabuhan. "Saya senang kedisiplinan dan sistem yang diterapkan di Angkatan Laut AS," ungkap pria yang sudah 20 tahun tinggal di AS tersebut.
Iskandar mampu menyelesaikan kuliah pada 1999. Setelah itu, dia tidak pulang ke tanah air, tapi memutuskan untuk bekerja di negeri rantauan tersebut. Dia diterima sebagai dosen bahasa Indonesia di Defense Language Institute.
Di antara ribuan awak United States Navy Ship (USNS) Mercy yang mengikuti program Pacific Partnership di perairan Manado pada 31 Mei"15 Juni,
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu