Manuel Dwinanto Iskandar, Anggota AL Amerika Serikat Asal Kebon Jeruk
Kunjungi Orang Tua Harus Pakai Visa
Sabtu, 09 Juni 2012 – 08:28 WIB

Manuel Dwinanto Iskandar (kiri) saat menjalankan tugas menjadi penerjemah dalam misi Pacific Partnership 2012 di Manado, Minggu (3/6). Foto : Thoriq Solikhul Karim/Jawa Pos
Di USNS Mercy, Iskandar bertugas di bagian medis. Selain itu, dia dipercaya menjadi penerjemah komandan misi Pacific Partnership saat berkomunikasi dengan warga. Karena itulah, posisinya tidak pernah jauh dari para pimpinan kapal tersebut.
"Itu tanggung jawab saya. Mereka akan kesulitan untuk berkomunikasi jika saya tidak ada," ujar pemakai kacamata minus tersebut.
Proyek kemanusiaan itu bukan kali pertama diikuti Iskandar di Indonesia. Pada 2006 dia bertugas perdana di Kupang dengan US Air Force. Lalu, pada 2008 ke Ambon dengan kapal USNS Mercy dan pada 2011 ke Riau dalam aksi yang sama, Pacific Partnership.
Pada setiap misi di Indonesia, Iskandar selalu menyempatkan diri untuk mengunjungi keluarganya di Kebon Jeruk. Apalagi, kedua orang tuanya masih tinggal di kampung halamannya itu. "Hanya, saya baru bisa cuti setelah tugas utama saya di Sangihe selesai," ujarnya.
Di antara ribuan awak United States Navy Ship (USNS) Mercy yang mengikuti program Pacific Partnership di perairan Manado pada 31 Mei"15 Juni,
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu