Manusia Gurun

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Manusia Gurun
Kerusuhan di Kota Linkoping, Swedia, Kamis sore (14/4) yang terpicu rencana aksi demonstrasi membakar Alqur'an. Foto: Twitter/PontusPersson5

Setiap saat ketegangan itu bisa memicu perang terbuka yang fatal dan luas, karena Iran dan Pakistan punya nuklir, dan Turki punya kemampuan militer kuat dan bisa memengaruhi solidaritas negara-negara Islam lainnya.

Turki vs Prancis adalah musuh bebuyutan. Amerika Serikat vs Iran tidak pernah berhenti berseteru.

Ancaman perang terbuka bukan sesuatu yang ada di awang-awang. Benturan barat vs Islam terjadi pada fundamennya.

Barat memberi kebebasan liberal individual dan sekuler seluas-luasnya, sedangkan timur menekankan kolektivitas dan spritualitas-religius.

Macron menegaskan akan mengawal kebebasan individual itu dan tak bakal menyerah terhadap tekanan dari mana pun karena dari Prancislah muncul cikal bakal kebebasan.

Revolusi Prancis pada 1789 dengan semboyan Libertè, Egalitè, Fraternitè; kebebasan, kesetaraan, persaudaraan memberikan kebebasan individual dari cengkeraman feodalisme absolut.

Dari Revolusi Prancis lahirlah konsep liberalisme individualisme yang sekuler.

Manusia mempunyai kebebasan dan kekuasaan mutlak atas nasibnya sendiri, bebas dari tekanan kekuasaan negara dan gereja.

Prof Budi dianggap melecehkan syariah Islam karena menyebut perempuan yang memakai hijab sebagai pakaian manusia gurun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News