Manusia Kerdil
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Pendidikan liberal menekankan pada penguasaan ilmu pengetahuan tanpa harus dibarengi dengan agama.
Kemajuan ilmu pengetahuan yang tidak dibarengi iman akan menjadikan manusia memainkan peran Tuhan (playing god).
Kemajuan ilmu pengetahuan bisa memperpanjang umur manusia. Kemajuan ilmu genetika bisa menciptakan manusia yang lebih cerdas dan terhindar dari penyakit. Kemajuan ilmu pengetahuan bisa menciptakan manusia super ala Superman.
Ilmu pengetahuan sudah bisa menciptakan kloning domba yang bisa berkembang menjadi cloning manusia.
Selama beberapa tahun terakhir isu-isu besar yang muncul selalu memecah masyarakat menjadi dua kelompok yang seolah-olah berhadapan diametral. Rekonsiliasi politik setelah Pilpres 2019 ternyata hanya rekonsiliasi semu.
Bangsa Indonesia sudah mempunyai “common denomination” pijakan yang sama untuk melangkah bersama. Pijakan bersama itu adalah Pancasila yang sudah menjadi konsensus bersama para founding parents, pendiri bangsa.
Namun, alih-alih menjadikan Pancasila sebagai “common denomination”, rezim sekarang ingin memonopoli tafsir dan interpretasi terhadap Pancasila dengan mendaku sebagai yang paling Pancasila, seolah-olah Pancasila barang warisan yang bisa dikantongi sendiri.
Rezim ini mengidap “historical myopia”, rabun sejarah, tak punya pandangan jauh ke depan dan tidak punya kaca spion untuk menoleh ke belakang.
Sebuah epos besar dilahirkan abad ini, tetapi momen besar itu menemui manusia kerdil.
- Julukan Hujjatul Islam untuk Rocky Gerung
- Rocky Gerung, dari Ucapan Dungu ke Bajingan Tolol
- Survei Utting Research & Potensi Kejutan di Pilpres 2024
- Jalan Pintas MbS Merevolusi Sepak Bola Arab Saudi
- Antara Sinead O’Connor Si Tak Terbandingkan & Pembakar Al-Qur'an
- Tragedi Kanjuruhan & Gelak Tawa Kekuasaan