Manusia Perahu Bengawan Solo di Kanor, Bojonegoro, yang Terancam Punah

Terbiasa Seminggu Penuh Hidup di Atas Air

Manusia Perahu Bengawan Solo di Kanor, Bojonegoro, yang Terancam Punah
MANUSIA PERAHU: Aktifitas para masyarakat sekitar Bengawan Solo di Dusun Kendal, Desa Kabalan Kecamatan Kanor Bojonegoro yang sebagian hidupnya menghabiskan waktu di atas perahu. Mereka mancari nafkah dengan menacari ikan sepanjang Bengawan Solo. (30/11/12) FOTO: Guslan Gumilang/Jwa Pos

Para manusia perahu di Kanor umumnya juga sudah berusia sepuh seperti Dasim dan Marzuki. Pendataan terakhir, nelayan di Kanor kini tercatat hanya 87 perahu. Padahal, lima tahun lalu jumlah mereka masih ratusan.

Namun, ancaman kepunahan manusia perahu itu ditepis Kepala Dusun Kendal, Desa Kabalan, Kecamatan Kanor, Supardan. Dia yakin profesi nelayan bengawan di Kanor tak akan menghilang.

Itu karena sejak kecil anak-anak di desanya akrab dengan sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut. Jadi, begitu sulit mencari pekerjaan, pasti anak-anak di desanya kembali ke bengawan, menghabiskan hari-hari mereka mencari ikan.

"Jadi, karyawan pabrik sekarang juga bukan hal mudah. Bolak-balik tes juga akhirnya ditolak," kata pria 67 tahun itu.

Di Kanor dan beberapa kawasan lain di Bojonegoro, budaya menjadi "manusia perahu" Bengawan Solo telah turun-temurun diwariskan. Namun,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News