Manuver Jero dan Syarif Rugikan Konsolidasi PD

Manuver Jero dan Syarif Rugikan Konsolidasi PD
Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Foto: DOK/JP
JAKARTA - Langkah politik Syarif Hasan dan Jero Wacik yang meminta Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turun tangan dan menggusur Anas Urbaningrum dari Ketua Umum Partai Demokrat (PD), dianggap bukan solusi atas semakin merosotnya elektabilitas partai pemenang Pemilu 2009 itu. Sebab, merosotnya tingkat keterpilihan PD juga tak terlepas dari kinerja kadernya yang duduk di pemerintahan.

Pengamat politik dari Charta Politika, Yunarto Wijaya, menilai manuver Syarif dan Jero justru memperburuk suasana di internal PD. Sebab sebagai menteri, Jero dan Syarif mestinya fokus pada bidang kerjanya di pemerintahan, bukan di partai.

"Lebih baik fokus bekerja untuk meningkatkan citra pemerintahan yang dapat berdampak pada peningkatan citra partai. Jangan terlalu banyak urus politik," kata Yunarto ketika dihubungi wartawan di Jakarta, Senin (4/2).

Direktur Charta Politika itu menambahkan, merosotnya elektabilitas PD tak bisa ditimpakan hanya pada Anas saja. Selain kinerja pemerintahan, faktor yang menurunkan elektabilitas PD adalah adanya kader partai binaan SBY itu yang terseret kasus korupsi seperti Andi Alifian Mallarangeng, Angelina Sondakh, maupun M Nazaruddin. "Jadi tidak tepat kalau kesalahannya ditimpakan ke satu aktor saja (Anas, red)," ulas Yunarto.

JAKARTA - Langkah politik Syarif Hasan dan Jero Wacik yang meminta Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turun tangan dan menggusur Anas Urbaningrum dari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News