Manuver JK Bisa Saja Bukan Buat Anies, Malah Demi Kepentingan Golkar

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy Satyo Purwanto menyebut manuver Wakil ke-12 Presiden RI Jusuf Kalla atau JK menyambut Pilpres 2024, tidak bisa ditafsirkan demi membuka jalan bagi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Menurut Satyo, manuver JK bisa saja ada kaitan dengan melanggengkan eksistensi Golkar sebagai partai pemerintah.
"Sebenarnya, mudah saja menganalis itu, bagaimanapun posisi JK tidak pernah bisa dipisahkan dari partai Golkar,” kata mantan aktivis 98 itu kepada wartawan, Kamis (14/7).
Menurut Satyo, posisi Golkar saat ini sudah cukup baik dengan membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PAN dan PPP.
Asalkan, koalisi tersebut mengadopsi capres dari luar kader partai KIB. Misalnya, memuluskan Ganjar Pranowo sebagai capres dari poros tersebut.
Menurut dia, kalkulasi itu bisa dimungkinkan ketika PDIP mengusung Puan Maharani sebagai kandidat pada Pilpres 2024.
"KIB memang dipersiapkan untuk Ganjar yang tentunya diharapkan sebagai suksesor rezim Jokowi saat ini,” ujar Satyo.
Dengan demikian, katanya, manuver JK sangat membahayakan Anies Baswedan sebagai calon potensial untuk Pilpres 2024.
Manuver JK dianggap sangat membahayakan Anies Baswedan sebagai calon potensial untuk Pilpres 2024.
- DGB UI Minta Disertasi Bahlil Dibatalkan, Idrus Golkar Curiga Ada Pengaruh Politik
- Gerakan Rakyat Bakal Jadi Parpol, Lalu Dukung Anies, Pengamat Ungkap Indikasinya
- Ahmadi Nur Supit Isyaratkan Regenerasi di SOKSI
- Pram-Rano Buka Kemungkinan Lanjutkan Pembangunan ITF Sunter yang Digagas Anies
- Serap Aspirasi Warga, Alia Laksono Hadiri Musrenbang Kecamatan Duren Sawit
- Golkar Dorong Pemuda Jadi Duta Diplomasi Politik di ASEAN