Manuver Nasdem Bisa Berimbas untuk Jokowi dan Koalisi
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (SP) dinilai sedang kecewa karena merasa memiliki jasa besar menjadikan Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden untuk periode kedua.
Hal itu yang diduga menjadi penyebab berbagai manuver politik Surya Paloh sebagai wujud kekecewaan.
Menurut Pengamat Politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Mada Sukmajati, manuver Nasdem belakangan ini menunjukkan adanya konstelasi di internal parpol pendukung pemerintahan.
Nasdem tak puas dan mengambil narasi berbeda, cenderung apatis untuk bisa mewarnai periode kedua pemerintahan Jokowi.
Karena bermasalah dengan internal koalisi, maka Nasdem menggunakan yang di luar koalisi, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Surya Paloh tampaknya merasa punya andil besar terhadap Jokowi dan merasa tak mendapat kompensasi memadai sehingga muncul ketidakpuasan dan bermanuver seperti ini," kata Mada Sukmajati.
Menurut dia, manuver itu sekaligus berupaya membangun upaya bargaining baru terhadap Jokowi dan koalisi.
"Jadi ini sekaligus Surya Paloh ingin menunjukkan bahwa dia punya ruang yang besar untuk bermanuver sehingga dia mengajak Anies, mengajak PKS, ingin lebih menunjukkan imej ke Jokowi dan publik, bahwa dia masih punya kekuatan," beber Mada.
Berbagai manuver politik dari Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh diduga sebagai bentuk kekecewaan pada Jokowi.
- NasDem Mau Ajak Jokowi Bergabung? Willy Singgung Kenyamanan Pundak Surya Paloh
- Ogah Kecolongan, Surya Paloh Kirim Tim Khusus untuk Kawal Kemenangan Afni-Syamsurizal
- Ketua DPP NasDem Ajak Warga Teluk Merempan Dukung Afni Zulkifli-Syamsulrizal
- Surya Paloh Tegaskan tak Mungkin jadi Ketua Umum NasDem Sepanjang Masa
- Jokowi Seharusnya Tidak Memanfaatkan Prabowo Demi Kepentingan Politik Pribadi
- Laurenzus Kadepa, Wakil Rakyat Progresif Revolusioner yang Dirindukan Rakyat