Manuver Romy Dekati PDIP Sinyal Perpecahan KIB?
Oleh: Zaenal A Budiyono*
Pasalnya, Romy yang saat ini kembali menjadi faktor penting di partai Kakbah tersebut, memiliki kemampuan komunikasi politik yang lebih cair ke semua kekuatan.
Terbaru, dia men-spill history hubungan mesra PDIP dan PPP, baik di Era Orba maupun Reformasi. Di Era Orba, kedua partai merupakan partai yang di luar kekuasaan.
Menjelang Presiden Soeharto jatuh, terbentuk aliasi Mega-Bintang, yang merupakan gabungan kader PPP dan loyalis Megawati.
Pasca-Reformasi, Mega bahkan berpasangan dengan Hamzah Haz sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
Di era Presiden Jokowi, PPP juga masuk ke koalisi pasca-Pilpres 2014.
Pada konteks hari ini, Romy menegaskan ada ajakan dari PDIP untuk membangun koalisi bersama.
Jika ini terwujud—dengan history politik di atas—besar kemungkinan KIB akan pecah. Apalagi ada indikasi Koalisi Perubahan yang mengusung Anies juga tengah membangun komunikasi
dengan Golkar.
Belum adanya cawapres definitif yang berpasangan dengan Anies, membuka kemungkinan faksi-faksi di Golkar untuk bermain—selain opsi Ganjar.
Romy menyebut KIB bisa pecah. Romy juga mengeklaim ada ajakan dari PDIP kepada PPP untuk membangun koalisi bersama.
- Jokowi Absen Pertemuan Eks Gubernur Jakarta, PDIP: Malu Namanya Masuk Daftar OCCRP
- Ketua DPP PDIP Said Abdullah Tanggapi Putusan MK Tentang Penghapusan Presidential Threshold
- KPK Periksa Eks Dirjen Imigrasi Ronny Sompie
- PPP Jakarta Apresiasi Kinerja Polisi Pas Pilkada & Pilpres, Sampai Dirasakan Kader Partai
- Hasto Ditetapkan Jadi Tersangka, Agus Widjajanto: KPK Harus Berlaku Adil
- Anggota DPR Didik Melon Mulai Berjalan Kaki dari Jakarta ke Boyolali