Manuver Ulil Dianggap Tak Etis
Minggu, 17 Februari 2013 – 00:07 WIB
JAKARTA - Kritikan terus datang ke arah Ketua Divisi Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan Partai Demokrat, Ulil Abshar Abdalla, pascapernyataannya tentang perlunya Anas Urbaningrum lengser dari posisi Ketua Umum partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu. Ulil dianggap tidak etis karena mengumbar konflik internal keluar hanya demi keuntungan politis pribadi pada saat menjelang Rapimnas PD. Diakuinya, sah-sah saja Ulil sebagai politisi berseberangan dengan Anas. Namun dalam situasi PD saat ini, kata Alfian, manuver Ulil itu justru membuat suasana makin gaduh karena mengumbar pernyataan ke luar.
Penilaian dan kritikan itu disampaikan pengamat politik dari Akbar Tanjung Institute, Alfan Alfian saat dihubungi, Sabtu (16/2). Alfian menyayangkan karena Ulil yang selama ini lebih dikenal sebagai pemikir telah bersikap pragmatis dan tak bijak merespon kondisi internal PD.
"Ketika intelektual masuk dunia politik, menjadi aktivis partai, maka ia harus menegaskan sikap politiknya secara elegan. Tetapi dalam kasus Ulil Cs, terkesan sekali sikapnya itu berimplikasi etis, karena publik langsung diberi contoh bahwa menunggu di tikungan itu wajar saja dalam konflik internal partai. Padahal cara seperti itu tidaklah etis," kata Alfian.
Baca Juga:
JAKARTA - Kritikan terus datang ke arah Ketua Divisi Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan Partai Demokrat, Ulil Abshar Abdalla, pascapernyataannya
BERITA TERKAIT
- Komisi IV DPR Mendukung Langkah Pemerintah Pangkas Alur Distribusi Pupuk Bersubsidi ke Petani
- MK Hapus Presidential Threshold, Gibran Berpeluang Melawan Prabowo di 2029
- Sugeng Budiono Apresiasi Kritik Haidar Alwi Terhadap Survei OCCRP
- Ketua DPP PDIP Said Abdullah Tanggapi Putusan MK Tentang Penghapusan Presidential Threshold
- Kemendes Harus Membatasi Penggunaan Dana Desa untuk Sosialisasi dan Pelatihan
- Kabar Didik Melon yang Berjalan Kaki Jakarta-Boyolali, Dia Sudah di Karawang