Maqdir Merasa Aneh Nama Hilang di Dakwaan Disebut Strategi

Maqdir Merasa Aneh Nama Hilang di Dakwaan Disebut Strategi
Terdakwa kasus korupsi pengadaan E-KTP Setya Novanto menjalani sidang eksepsi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (20/12). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Penasihat hukum Setya Novanto, Maqdir Ismail menyatakan, tidak hanya nama tokoh-tokoh dari PDI Perjuangan yang hilang dalam dakwaan kliennya.

Tapi juga sejumlah nama dari Fraksi Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Demokrat dan dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa di DPR periode 2009-2014.

Nama-nama tersebut antara lain, Yasonna H Laoly yang kini menjabat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham).

Kemudian Ganjar Pranowo yang kini menjabat Gubernur Jawa Tengah, Olly Dondokambey (Gubernur Sulawesi Utara), Teguh Juwarno, Tamsil Linrung, Melchias Markus Mekeng, dan Agun Gunanjar.

"Itu yang saya ingat, mudah-mudahan saya tidak salah sama nama-nama itu," ujar Maqdir usai sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Rabu (20/12).

Maqdir mengakui, ‎dari beberapa berita acara, nama-nama dimaksud membantah pernah menerima aliran dana dari hasil dugaan korupsi pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (e-EKTP). ‎

Bantahan juga dikemukakan mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum yang sebelumnya disebut menerima USD 5,5 juta.

"Kalau memang bantahan itu yang menjadi dasar nama-nama dimaksud tak lagi muncul dalam dakwaan Pak Novanto, harusnya juga dijelaskan oleh KPK," ucapnya.

Nama-nama yang hilang di dakwaan Setya Novanto bukan hanya tokoh-tokoh PDIP tapi juga dari beberapa partai lain.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News