Maqdir Yakin Antasari Layak Dapat Grasi

jpnn.com - JAKARTA - Kuasa hukum mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar, Maqdir Ismail meyakini kliennya sangat layak mendapatkan grasi dari Presiden Joko Widodo.
Pasalnya, kata Maqdir, selama proses hukum Antasari dari pengadilan tingkat pertama tidak ada satu bukti pun yang menyatakan Antasari terlibat pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasruddin Zulkarnaen.
Karenanya, Maqdir sangat berharap mempertimbangkan pemberian grasi pada Antasari yang divonis 18 tahun penjara.
"Sangat layak. Karena dia tidak melakukan kejahatan. Tidak ada satu bukti pun selain dari asumsi yang dibuat sedemikian rupa yang seolah-olah dia perintahkan orang untuk melakukan pembunuhan. Tapi faktualnya tidak ada bukti apapun (Antasari) melakukan pembunuhan itu," kata Maqdir di Jakarta, Rabu (15/7)
Menurut Maqdir, pihaknya sudah berulangkali mengupayakan untuk mencari bukti. Namun, nihil. Termasuk salah satunya melalui peninjauan kembali (PK), di mana Mahkamah Agung (MA) yang kini diketuai Hatta Ali menolak mentah-mentah PK tersebut.
Karenanya, sambung Maqdir, satu-satunya jalan Antasari bisa terlepas dari jeruji besi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tangeran, Banten itu adalah dengan pemberian grasi. Sejauh ini, Maqdir mengatakan, tim kuasa hukum masih menunggu pertimbangan presiden atas pengajuan grasi itu.
"Saya belum tahu, karena tidak ikut di dalam permohonan. Tapi, buat saya grasi itu hak seseorang. Untuk pengajuan itu, apakah Presiden bisa berikan atau tidak , saya tidak tahu," kata Maqdir. (flo/jpnn)
JAKARTA - Kuasa hukum mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar, Maqdir Ismail meyakini kliennya sangat layak mendapatkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Memfasilitasi Masyarakat, Program Balik Kerja Bareng BPKH Kembali Hadir
- Momen Prabowo Ucapkan Terima Kasih ke Puan Saat Peluncuran Danantara
- Bea Cukai Musnahkan Rokok dan MMEA Ilegal Bernilai Rp 20,1 Miliar di Cirebon
- Hasil Audit, Sebegini Jumlah Peserta Seleksi PPPK Tahap 1 Dibatalkan Kelulusannya
- Bocah 6 Tahun Tewas Terjepit Pipa Kolam Renang di Garut
- Lewat Retret Kepala Daerah, Prabowo Dinilai Sedang Menghancurkan Demokrasi