Marah Dewi
Oleh: Dahlan Iskan
jpnn.com - Gara-gara menulis drh Yuda, saya banyak dimarahi Dewi Kwan Im minggu ini. Terutama ketika saya membuka pantat untuk disuntik protein-sel itu (Disway 12 Desember 2022).
Syukurlah, yang marah-marah itu rupanya Kwan Im palsu. Bukan Dewi Kwan Im yang saya datangi di Gunung Kawi dua pekan lalu. Atau Kwan Im yang sering saya kunjungi di kelenteng Pantai Kenjeran Surabaya.
Saya tahu: Dewi Kwan Im di Gunung Kawi –juga Kwan Im asli lainnya– tidak pernah marah. Kwan Im memang Dewi yang tidak bisa marah. Tidak mau marah. Kwan Im adalah dewi welas asih.
Perusuh Disway juga tidak begitu mempersoalkan soal suntik pantat itu. Yang banyak ditanya: bagaimana rasanya setelah pantat saya disuntik drh Yuda dengan protein-sel itu.
Jawab saya: tidak ada rasa apa-apa. Kebetulan saya lagi tidak punya keluhan di bidang kesehatan. Jadinya saya tidak tahu apa perbedaan sebelum dan sesudah disuntik protein-sel.
Pertanyaan terbanyak lainnya: di mana alamat drh Yuda. Mereka akan mencoba suntik protein-sel.
Kepada mereka saya selalu menjelaskan: Pak Yuda itu bukan dokter. Beliau itu dokter hewan. Dokter hewan yang hebat. Ahli stemcell yang mau jadi doktor pun Yuda yang menguji.
Saya juga jelaskan: kalau ke drh Yuda jangan minta diagnosis. Juga jangan minta diperiksa. Beliau tidak mau melakukan itu. Beliau tahu dirinya bukan dokter.