Marah Jika Uangnya Diterawang
Ditulis Oleh Arwan Mannaungeng, JPNN Jakarta
Minggu, 20 September 2009 – 11:28 WIB
Baca Juga:
Bisnis jasa tukar uang sudah lama digeluti Petrus. Jika tidak ada perayaan hari-hari besar, pria yang sudah dikaruniai tiga anak itu mangkalnya di Terminal Lebak Bulus. Pelangganya, para supir bus dan angkutan kota lainnya. Pondok Indah dipilih untuk sementara waktu karena memberikan keuntungan lebih banyak dibanding di terminal.
Hadijah yang sudah sepekan melakoni bisnis tukar uang itu mengatakan pecahan uang lima ribu berjumlah Rp 50 ribu dihargai Rp 60 ribu.Sedangkan Rp 100 ribu dijual dengan harga Rp 120 ribu. "Kalau dibawah lima puluh ribu kami tidak melayani," ucapnya.
Bisnis jasa penukaran uang seperti ini bukan tidak beresiko. Maraknya uang palsu menjadi momok mereka. Hadijah sendiri mengaku belum pernah mendapatkan uang palsu. Meski begitu, ia mengaku selalu was-was, terhadap uang palsu itu. "Apalagi, jika ada yang menukarkan dengan uang seratusan ribu," katanya.
Uang Palsu merupakan momok menakutkan bagi para penjajar uang recehan pada Idul Fitri. Karena, jika mendapatkan uang palsu, si penujual harus
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408