Marak Buku Pengayaan Bermuatan Politis
Selasa, 29 Maret 2011 – 22:52 WIB

Marak Buku Pengayaan Bermuatan Politis
JAKARTA—Ketua PB Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Sulistyo mengatakan, Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) harus segera dievaluasi. Alasannya, saat ini banyak buku yang diperuntukan bagi para pelajar yang isinya bermuatan politis. Terpisah, Anggota Komisi X DPR Raihan Iskandar mengungkapkan, kesalahan dalam penerbitan buku pengayaan ini seharusnya menjadi koreksi yang serius atas kinerja Puskurbuk.
“Banyak sekali buku pengayaan yang beredar saat ini bermuatan politis. Sehingga, kami melihat isi buku tersebut sama sekali tidak ada relevansinya dalam pengembangan dunia pendidikan,” terang Sulistiyo ketika dihubungi melalui telepon selularnya di Jakarta, Selasa (29/3).
Baca Juga:
Karenanya, lanjut Sulistyo, sebaiknya pemerintah terutama Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) harus menata ulang proses penerbitan buku untuk para pelajar. “Penataan ulang itu dapat difokuskan pada prioritas buku yang perlu diterbitkan dan disebarkan ke seluruh daerah,” ujarnya.
Baca Juga:
JAKARTA—Ketua PB Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Sulistyo mengatakan, Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) harus segera dievaluasi.
BERITA TERKAIT
- Kompetisi Inovasi Teknologi Elektro Trisakti Cup 2025 Targetkan Siswa SMA Sederajat
- ITS Gandeng Ganesha Menyosialisasikan Penerimaan Mahasiswa Baru FTSPK
- Pesantren 1.000 Cahaya, Misi Pendidikan Ramadan untuk Anak Yatim dan Disabilitas
- Pemprov Jabar Bakal Tebus 335.109 Ijazah Siswa Menunggak Uang Sekolah, Duitnya Rp 1,3 T
- Ruang Pintar PNM Perluas Akses Pemberdayaan Ibu dan Anak
- BINUS University Kukuhkan 7 Guru Besar Sekaligus di Awal 2025