Marak Jual Bagasi Penerbangan Indonesia-Australia


Semakin banyak penumpang pesawat antara Indonesia dan Australia yang menjual bagasi mereka, namun apakah tindakan tersebut diperbolehkan?
Dengan adanya komunitas di sosial media seperti Facebook membuat komunikasi semakin mudah dilakukan.
Salah satunya hal yang muncul dari ketersediaan komunikasi itu adalah usaha menjual bagasi barang bawaan.
"Hi saya akan melakukan perjalanan dari Sydney ke Jakarta pada tanggal sekian. Saya masih memiliki tempat untuk 10 kg barang. Biaya titipan adalah $ 10 per kg. Saya tidak terima makanan atau obatan-obatan. Di Sydney barangnya bisa diantara ke. dan di Jakarta barangnya bisa diambil di sini..'
Demikian beberapa post yang muncul dalam akun komunitas seperti di The Rock di Sydney dan di Indonesia Business Network di Melbourne.
Setiap penumpang kelas ekonomi dari Australia ke Indonesia dan sebaliknya mendapat jatah bagasi 30 kg.
Inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh sebagian penumpang untuk mendapatkan penghasilan tambahan, mungkin untuk mengurangi biaya tiket atau juga untuk berbisnis.
Apakah tindakan penumpang membawa barang orang lain tersebut ilegal?
Semakin banyak penumpang pesawat antara Indonesia dan Australia yang menjual bagasi mereka, namun apakah tindakan tersebut diperbolehkan?
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya