Marak Jual Bagasi Penerbangan Indonesia-Australia
Manajer Garuda Indonesia di Melbourne Micky Irfandy dalam percakapan dengan wartawan ABC Australia Plus Indonesia Sastra Wijaya hari Jumat (16/6/2017) mengatakan bahwa dia baru mengetahui hal tersebut.
Namun menurutnya dari segi peraturan, tidak ada yang dilanggar oleh penumpang yang melakukan penjualan bagasi tersebut.
"Yang tidak diperbolehkan adalah pengiriman bagasi tanpa adanya penumpang yang terbang. Namun kalau ada penumpang yang membawa barang orang lain kita tidak bisa melarang." katanya.
Angelina Sukiri yang memiliki biro perjalanan Extra Travel di Melbourne mengatakan bahwa dia sudah melihat fenomena ini dimulai tahun lalu.
"Saya melihat adanya post di internet sejak tahun lalu." katanya.
Namun baik Micky Irfandy dan Angelina Sukiri mengatakan bahwa sebaiknya mereka yang ingin mengirimkan barang dari Indonesia ke Australia maupun sebaliknya menggunakan jasa resmi kargo ataupun lewat pos.
"Menurut saya dari sisi biro perjalanan, bagasi untuk dijual ini tidak aman."
"Karena kalau bagasi nya hilang juga tidak ada yang tanggung jawab. Sedangkan perusahaan jasa pengiriman barang pasti punya asuransi bernama public liability insurance yang akan melindungi barang-barang yang dikirim." kata Angelina Sukiri.
"Saran saya pengiriman barang tetap lewat courier service, atau lewat Post Australia, mereka ada pengiriman package yang murah saat ini."
Semakin banyak penumpang pesawat antara Indonesia dan Australia yang menjual bagasi mereka, namun apakah tindakan tersebut diperbolehkan?
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat
- Dunia Hari Ini: Tiga Orang Ditangkap Terkait Meninggalnya Penyanyi Liam Payne
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Jadi Presiden, Kamala Harris Mengakui Kekalahannya
- Dunia Hari Ini: Beberapa Hasil Suara Pemilu Amerika Serikat Mulai Keluar
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di India Telan Puluhan Nyawa